Tembok Lapas Kelas II B Sarolangun roboh akibat hujan deras yang mengguyur Sarolangun, Jambi. Beruntung tidak ada warga binaan yang kabur.
Informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa itu terjadi pada Sabtu (23/12/2023) sekira pukul 17.00 WIB. Tembok lapas setinggi 70 meter itu roboh akibat tak mampu menahan derasnya genangan air hujan dan tanah yang masih labil.
Kepala Divisi Permasyarakatan (Kadivpas) Kemenkumham Jambi, Lili, membenarkan peristiwa robohnya tembok Lapas Sarolangun tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya (benar kejadiannya). Alhamdulillah Kalapas sarolangun dengan sigap untuk mengantisipasi kejadian tersebut," ujar Lili, Minggu (24/12/2023).
Ia memastikan, pasca kejadian tersebut untuk kondisi warga binaan dalam keadaan aman terkendali dan tidak ada yang melarikan diri.
"Untuk keadaan warga binaan semua dalam keadaan sehat dan semua kondusif,"
Lapas Sarolangun sendiri belum ada rencana untuk mengevakuasi warga binaan. Sementara, Lapas Sarolangun berkoordinasi dengan kepolisian untuk membantu menjaga keamanan lapas.
"Untuk selanjutnya bangunan tembok yang roboh akan kita tindaklanjuti," tandasnya.
Kalapas Sarolangun Parulian mengatakan tim pengamanan lapas ditambah usai insiden tembok roboh. Pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian
"Iya pengamanan ditambah semua staf dan kepolisian. Aman dan tidak ada apa-apa," katanya, Minggu (24/12/2023).
Parulian mengatakan tembok yang roboh itu merupakan tembok paling luar dan berada di sisi selatan Lapas. Tembok itu juga tidak mengganggu blok tahanan.
Dia mengatakan bahwa robohnya tembok tersebut akibat hujan deras. Di samping itu, tembok tersebut berdiri di atas lahan gambut.
"Iya roboh sisi selatan sekitar 35 meter, faktor alam hujan deras terus menerus, diatas lahan gambut, sehingga mempengaruhi bangunan di atasnya," jelasnya.
Ia memastikan bahwa tidak ada korban jiwa atas insiden tersebut. Selain itu, tidak ada warga binaan yang kabur atas insiden tersebut.
"Kondisi warga binaan aman. Aman kok," sebutnya.
(mud/mud)