Cuaca Ekstrem, Pemprov Jambi Naikkan Status Siaga Bencana Hidrometeorologi

Jambi

Cuaca Ekstrem, Pemprov Jambi Naikkan Status Siaga Bencana Hidrometeorologi

Ferdi Almunanda - detikSumbagsel
Jumat, 22 Des 2023 17:01 WIB
Basarnas Jambi saat evakuasi warga terdampak banjir bandang di Bungo.
Foto: Dok: Basarnas
Jambi -

Pemerintah Provinsi Jambi menetapkan status siaga bencana hidrometerologi untuk seluruh wilayah di Jambi. Status ini ditetapkan selama cuaca ekstrem melanda.

"Keputusan ini didasarkan pada kesepakatan bersama dengan berbagai pihak terkait. Ini ada peralihan dari status siaga bencana karhutla menjadi siaga bencana hidrometeorologi yang berdampak besar terhadap warga," kata Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Sudirman kepada detikSumbagsel, Jumat (22/12/2023)

Status siaga bencana hidrometeorologi mulai ditetapkan per tanggal 11 Desember 2023. Pemprov Jambi secara resmi telah menetapkan status siaga ini hingga akhir tahun 2023 nanti selama masih musim penghujan. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari upaya proaktif untuk mengantisipasi potensi bencana seperti banjir, longsor, dan bencana alam lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi sejak 11 Desember 2023, kita tetapkan status siaga bencana hidrometeorologi yang mana ini sebagai bencana yang yang diakibatkan oleh aktivitas cuaca seperti meningkatnya curah hujan. Dampak bencana hidrometeorologi ini bisa seperti banjir, badai dan tanah longsor," ujarnya.

Pemerintah Provinsi Jambi telah mengambil langkah tegas dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi ini yang tentunya mendapat mengancam wilayahnya.

ADVERTISEMENT

"Pada prinsipnya setelah ditetapkan sebagai bencana hidrometrologi, gubernur sudah berkirim surat kepada bupati dan wali kota, BPBD kabupaten/kota termasuk kepada tingkatan camat dan desa, untuk mewaspadai bencana hidrometeorologi ini terutama terhadap banjir dan tanah longsor," jelasnya.

Sudirman menyampaikan, ada beberapa titik dari pemetaan yang dinilai rawan terjadi bencana hidrometeorologi di wilayah Provinsi Jambi.

"Seperti, Tanjab Timur, Tanjab Barat seperti naiknya air laut harus diwaspadai termasuk juga wilayah Kota Jambi juga karena sering kali banjir, dengan drainase dan perbaikan jalan yang belum tuntas itu tentu berpotensi juga. Namun yang paling jelas ini seluruh kabupaten dan kota di Jambi pasti terdampak terutama wilayah Jambi bagian barat mulai banjir dan tanah longsor," ungkapnya.

Sejauh ini, berdasarkan dari data Pemprov Jambi daerah yang kini mengalami dampak banjir dan tanah longsor saat ini ada di Kabupaten Bungo, Kerinci serta Sarolangun.

Untuk itu, Sudirman menjelaskan pihaknya masih punya Dana Tak Terduga (DTT) untuk antisipasi kabupaten/kota yang tidak mampu menanggulangi dampak bencana hidrometeorologi nantinya.

"Kalau masih bisa diantisipasi oleh kabupaten/kota ya di atasi, kalau tidak ya kita akan ambil alih untuk menanggulangi masalah ini," katanya.




(csb/csb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads