Sebanyak 93 KK di Dusun Kepuh IX, Desa Rasuan, Kecamatan Madang Suku I, Ogan Komering Ulu Timur (OKU Timur), Sumatera Selatan menjadi korban banjir. Namun warga masih tetap memilih bertahan di dalam rumah dan belum mengungsi.
Kasi Logistik BPBD OKU Timur Budiansyah Efrani mengatakan, banjir terjadi pada Selasa (12/12/2023) akibat dari luapan Sungai Komering. Luapan tersebut terjadi karena dipicu tingginya intensitas curah hujan di wilayah Ogan Komering Ulu Timur (OKUT).
"Laporan sementara dari Kepala Dusun ada 93 KK yang menjadi korban banjir karena luapan Sungai Komering yang juga mengalir ke anak sungai. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Kami masih melakukan pendataan," ujarnya saat dikonfirmasi detikSumbagsel, Rabu (13/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan, Desa Rasuah memang merupakan salah satu daerah rawan banjir. Bila hujan terjadi dengan intensitas lebat, maka banjir akan menggenangi rumah warga, terutama yang berada di pinggir Sungai Komering.
"Tingginya debit sungai itu juga karena ditambah kiriman dari Muara Dua, sehingga membuat Sungai Komering menjadi tinggi dan tak mampu menampung air," jelasnya.
Menurutnya, jika tak ada hujan maka banjir di wilayah itu bisa kering dalam 3-4 hari. Sementara saat ini banjir yang terjadi di Desa Rasuah itu mencapai 1,5 meter.
"Jika hujan turun lagi, maka banjir akan lebih besar. Bisa ratusan KK terdampak banjir," kata dia. Dia mengaku saat ini warga masih bertahan di rumahnya masing-masing, namun pihaknya terus melakukan upaya pendekatan agar warga mengungsi ke rumah sanak keluarga yang tidak mengalami banjir.
Selain itu, pihaknya pun akan segera memberikan bantuan kepada warga terdampak banjir di lokasi tersebut. Budiansyah menjelaskan, cukup banyak wilayah OKU Timur yang rawan bencana banjir karena luapan Sungai Komering. Setidaknya, ada puluhan desa yang rawan banjir.
"Karena cukup banyak desa yang berada di pinggiran sungai, kita belum tahu secara pasti jumlahnya tapi perkiraan bisa puluhan desa," tukasnya.
(dai/des)