Perundungan Siswi SD di Lampung Berujung Damai, Keluarga Maafkan Pelaku

Lampung

Perundungan Siswi SD di Lampung Berujung Damai, Keluarga Maafkan Pelaku

Tommy Saputra - detikSumbagsel
Kamis, 30 Nov 2023 16:32 WIB
Perundungan siswi SD di Lampung.
Foto: Tangkapan layar video
Pesawaran -

Kasus perundungan yang dialami SY (11), siswi SD Negeri di Kabupaten Pesawaran berakhir damai. Keluarga memilih memaafkan para pelaku yang merupakan kakak tingkat korban di sekolah.

Kasatreskrim Polres Pesawaran, AKP Supriyanto mengatakan, perdamaian itu dilakukan di Mapolres Pesawaran dengan dihadiri berbagai pihak. Dia menyebut, perundungan itu terjadi karena ada kesalahpahaman antara korban dan para pelaku.

"Kemarin semua pihak, baik dari keluarga, pemerintah serta pihak sekolah sudah bertemu di Mapolres. Jadi hasil mediasi kemarin sudah sepakat berdamai," kata dia kepada detikSumbagsel, Kamis (30/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi dalam pergaulan anak-anak ini ada kesalahpahaman, cara komunikasi mereka ini yang akhirnya membuat kemarahan dari para pelaku. Korban ini merupakan siswi baru di sekolah tersebut, karena berbeda cara bergaul dengan di tempat yang lama hingga terjadi miskomunikasi," sambungnya.

Supriyanto menjelaskan bahwa keluarga korban telah memaafkan para pelaku dan meminta pihak sekolah lebih aktif dalam mengawasi kegiatan siswa di sekolah.

ADVERTISEMENT

"Keluarga melalui pamannya telah memaafkan para pelaku, mereka juga meminta pihak sekolah lebih aktif dalam mengawasi kegiatan siswa-siswi. Keluarga berharap peristiwa ini tidak lagi terjadi," kata dia.

Sebelumnya, seorang siswi di salah satu SD Negeri di Lampung mengalami perundungan dari rekan sekelasnya. Video perundungan ini viral di media sosial.

Dalam video yang diterima detikSumbagsel terlihat korban tampak dikelilingi oleh teman sekelasnya. Dia hanya bisa memegangi kepalanya saat jilbab yang dikenakannya akan ditarik paksa.

Di video berdurasi 30 detik ini juga terdengar kata-kata kasar yang dilontarkan oleh sejumlah siswi terhadap korban. Para pelaku merupakan kakak tingkatnya di sekolah. Akibat peristiwa tersebut, korban mengalami trauma hingga mengigau takut saat tengah tertidur.




(Dwi Apriani/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads