Bakal calon ketua umum KONI Sumatera Selatan (Sumsel) yang ingin mendaftarkan diri diwajibkan membayar uang pendaftaran Rp 500 juta. Adanya pendaftaran yang diwajibkan membayar uang itu pun menuai polemik, karena tidak ada dalam AD/ART.
Ketua Tim Penjaringan dan Penyaringan KONI Sumsel Widodo Sigit Pudjianto pun menjelaskan duduk perkara soal uang pendaftaran Rp 500 juta. Menurutnya biaya pendaftaran itu muncul atas inisiasi dan usulan dari peserta Rakerprov.
Widodo menjelaskan saat ini KONI Sumsel tidak memiliki anggaran untuk operasional, termasuk membayar pelatih, atlet, juri, event dan sebagainya. Sehingga, disepakati manarik kontribusi dari calon Ketua KONI Sumsel periode mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun ini saja mereka baru dibayar 4 bulan. Jadi, semua sepakat Ketum KONI yang baru nanti jangan hanya bisa menggerogoti anggaran di KONI, tapi juga membantu dan ikut berkontribusi. Salah satunya melalui kesepakatan bersama uang bantuan Rp 500 juta tadi, jadi jangan disebut uang itu untuk biaya pendaftaran," katanya, Senin (27/11/2023).
Ia menyebut uang bantuan yang diberikan nanti bisa dipakai untuk memenuhi janji-janji ketika maju dalam pemilihan ketum KONI Sumsel. Pemberian bantuan uang itu, sambungnya, merupakan bentuk kontribusi ketua terhadap organisasi.
Namun, dia juga menjelaskan bahwa bagi calon ketua KONI Sumsel yang kalah maka uang Rp 500 juta yang diberikan akan dikembalikan.
"Jika dalam pemilihan nanti calon ketua kalah, uang itu akan dikembalikan kembali kepada yang bersangkutan. Bagi yang terpilih harus merelakan uangnya untuk dipakai KONI Sumsel. Jadi, Ketum baru nanti tidak hanya berkontribusi pada ide dan tenaga, tapi juga materi," jelasnya.
Widodo menjelaskan, selain biaya pendaftaran syarat dukungan 30 persen dari cabor dan KONI dari 17 kabupaten/kota juga wajib dipenuhi oleh bakal calon ketua KONI ketika mencalonkan diri.
Sejauh ini, sudah ada dua calon Ketum KONI Sumsel yang mengembalikan formulir pendaftaran mereka yakni Muhammad Asrul Indrawan dan Yuliam Gunhar. Mereka juga telah menyerahkan uang cash Rp 500 juta ke kantor KONI Sumsel.
Setelah itu, tim panitia akan melakukan verifikasi calon yang akan dilakukan pada 28 November 2023, dan sore ini akan diumumkan para calon ketum yang lolos.
"29 November kita menggelar Musprovlub di Hotel Zuri. Para calon ketum akan memperebutkan 68 suara dari Cabor, 17 suara KONI kabupaten/kota, 1 suara KONI Sumsel dan 1 suara KONI pusat," jelasnya
(mud/mud)