Klarifikasi RSUD Empat Lawang Disebut Tolak Pasien: Dokter Salat Jumat

Sumatera Selatan

Klarifikasi RSUD Empat Lawang Disebut Tolak Pasien: Dokter Salat Jumat

A Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Minggu, 19 Nov 2023 12:02 WIB
Video viral dugaan pasien ditolak berobat di rumah sakit
Foto: Tangkapan layar video
Empat Lawang -

RSUD Empat Lawang memberikan klarifikasi usai video dugaan penolakan pasien viral di media sosial. Mereka menampik adanya penolakan pasien. Pasien tersebut tidak langsung ditangani karena dokter yang bersangkutan masih salat Jumat.

Berdasarkan informasi yang diterima detikSumbagsel, insiden itu terjadi pada Jumat (17/11/2023) sekitar pukul 12.20 WIB. Direktur Utama RSUD Empat Lawang, dr. Devy Andrianty, MM membantah adanya penolakan pasien. Menurutnya itu hanya miskomunikasi saja.

Dia menyebut, saat kejadian memang bertepatan dengan waktu salat Jumat. Sehingga belum ada dokter bedah yang bisa langsung menangani pasien.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kan dokternya pria, beliau muslim, sehingga harus salat Jumat karena memang waktunya. Tiba-tiba, keluarga pasien yang tidak tahu apa-apa merekam kejadian dan menyebut pihak RSUD menolak pasien," ujar Devy saat dikonfirmasi detikSumbagsel, Minggu (19/11).

ADVERTISEMENT

Alur Penanganan Pasien

Devy menjelaskan, pasien saat itu sudah mendapat layanan dan diperiksa salah satu bidan di ruang Poli Kebidanan. Usai pemeriksaan, pasien dirujuk ke Poli Bedah karena posisi implan yang tidak sejajar sehingga harus dilepas melalui pemeriksaan radiologi terlebih dahulu.

Pasien kemudian diarahkan ditangani di IGD sembari menunggu dokter selesai salat. Pihak keluarga juga berniat membawa pasien ke klinik swasta. Pihak RSUD tidak melarang. Sebab, dokter yang bersangkutan tidak praktik pada hari Sabtu karena bertugas di Kota Palembang.

"Kita juga mengarahkan kepada keluarga pasien, jika tidak mau menunggu silakan datang Senin saja, karena hari Sabtu dokter bedah tidak praktik. Beliau harus tugas di Kota Palembang," jelasnya.

Diduga karena adanya perdebatan itu, salah satu keluarga pasien yang disebutnya tidak tahu persoalan seketika merekam dengan ponsel dan menggiring opini yang merugikan RSUD. Narasi dalam video itu menurutnya berbeda dengan yang terjadi di lokasi.

"Kita sangat menyayangkan adanya video yang direkam keluarga pasien," jelasnya.

Devy menyebut, pihak RSUD tidak pernah memilah pelayanan terhadap pasien yang datang, namun memberi perlakuan yang sama kepada semua pasien.

"Baik itu pasien umum, BPJS dan asuransi kita perlakukan sama," kata dia.




(des/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads