Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni mengatakan di wilayahnya terdapat 3.263 desa/kelurahan. Sementara, 3.245 desa/kelurahan di antaranya telah terdaftar di Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (Simultan).
"Dari jumlah tersebut terdapat petani yang telah teregistrasi dalam Simultan sebanyak 791.199 petani, jumlah petani tersebut tergabung dalam 36.431 kelompok tani, 958 Kelompok Wanita Tani (KWT), 2.921 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), dan 695 Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP)," jelas Fatoni saat memberikan pembinaan bagi ratusan penyuluh pertanian se-Sumsel di Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK PP) Negeri Sembawa Banyuasin, Senin (13/11/2023) lalu.
Kata Fatoni, Sumsel satu-satunya provinsi di Indonesia yang sudah mengangkat Tenaga Pendamping Peningkatan Ekonomi Pertanian (PPEP) yakni sebanyak 1.910 orang pada 2023. Adapun rinciannya, lanjutnya, 1.400 PPEP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumsel, 240 orang di Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumatera Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"200 orang di Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan, 70 orang di Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sumsel," jelasnya.
Dia menambahkan, langkah ini diambil merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan satu desa satu penyuluh yang tersebar di 17 Kabupaten/Kota
Dalam kesempatan itu, Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman mengatakan sebagai apresiasi Pemerintah Pusat kepada para penyuluh pertanian, melalui Kementan RI akan memberikan tambahan bantuan Biaya Operasional (BOP) bagi penyuluh pertanian sebesar Rp 200 ribu/bulan.
"Saya membawa berita baik bagi kita semua, karena kami akan menganggarkan uang untuk menambah BOP bagi penyuluh pertanian di Sumsel sebesar Rp 200 ribu per bulannya," katanya.
Kata dia, tambahan BOP akan diberikan pada bulan depan dengan catatan para penyuluh pertanian dapat mendukung memetakan lahan rawa di Sumsel yang akan digunakan untuk lahan pertanian. Namun, lanjutnya, para penyuluh harus bisa mencapai targetnya yakni membantu pemerintah dan para petani.
"Ini demi ketahanan pangan kita di Indonesia oleh karena itu bantu pemerintah untuk memperluas lahan pertanian di Sumsel," ungkapnya.
Sebagai tahap awal, Amran menargetkan seluas 100 ribu hektare lahan rawa yang akan dialihfungsikan menjadi lahan pertanian. Sedangkan untuk keseluruhan Kementan sudah siap menanam padi di atas 500 ribu hektare lahan rawa pada awal tahun 2024 mendatang.
"Dari 500 ribu itu, di 3 bulan berikutnya kita akan menanam padi di 500 ribu hektare sisanya. Maka, jika ditotal dalam setahun Kementan agak menggarap lahan rawa 1 juta hektare agar Indonesia bisa swasembada pangan," harapnya.
Amran mengatakan bahwa Provinsi Sumsel menjadi salah satu provinsi yang lahan sawahnya akan diperluas dari 10 provinsi lainnya, dia pun berharap Sumsel dapat menjadi swasembada pangan bagi nasional.
"Untuk tahap awal kita akan dilakukan di Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Lampung," ungkapnya.
(akn/ega)