Menjelang Pilpres 2024, muncul lagi isu tentang perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode. Isu ini diungkit kembali oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Dikutip dari detikNews, Hasto menyatakan ada sejumlah ketua umum (ketum) partai yang menyebut bahwa jabatan presiden tiga periode ini merupakan permintaan 'Pak Lurah'.
Dia mengaku mendengar itu dari seorang menteri yang kebetulan ditemuinya ketika nyekar ke Makam Bung Karno di Blitan. Menteri yang tak disebutkan namanya itu mengungkap bahwa berdasarkan big data, cukup banyak pihak yang mendorong masa jabatan presiden menjadi tiga periode.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelumnya saya bertemu dengan menteri tersebut, dan dikonfirmasi bahwa sikap-sikap ketua umum beberapa partai yang menyuarakan itu. Saat itu dikatakan ya sebagai permintaan Pak Lurah, kami mendengar itu," ungkap Hasto, Jumat (27/10/2023).
Namun, Hasto menegaskan bahwa partainya berkomitmen tunduk pada konstitusi dan tidak menerima wacana perpanjangan jabatan presiden lebih dari dua periode.
"Maka kemudian karena PDIP ini juga lahir dengan suatu semangat untuk membangun demokrasi yang sehat, yang taat pada konstitusi, maka PDIP bersama rakyat Indonesia memilih untuk tegak lurus pada konstitusi. Itu sikap yang diambil oleh PDIP," tegas Hasto.
Isu permintaan 'Pak Lurah' ini pun memicu berbagai reaksi. Hasto menyadari hal tersebut. Namun Hasto memastikan bahwa informasi yang ia sampaikan ini bisa dipertanggungjawabkan.
"Jadi berbagai upaya yang dilakukan berbagai Ketum, saat itu yang saya dapat informasinya, ini bisa dikroscek. Saya pertanggungjawabkan secara politik hukum dan juga di hadapan Tuhan Yang Maha Esa dan rakyat Indonesia, bahwa itu memang ada," kata dia.
Tepisan dari Golkar dan Gerindra
Munculnya kembali isu ini ditanggapi tegas oleh Golkar. Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily meminta agar Hasto tak lagi mengungkit-ungkit wacana yang usang tersebut.
"Sudahlah, tak perlu lagi mengulang kembali wacana tiga periode itu. Wacana yang sudah usang dan terkubur," tegasnya, Jumat (27/10/2023).
Untuk diketahui, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto merupakan salah satu ketum yang dulu sempat mengusulkan perpanjangan masa jabatan presiden. Namun, Ace menegaskan hal itu sudah berlalu dan tidak perlu dijadikan polemik kembali saat ini.
"Kita tidak perlu berpolemik tentang sesuatu yang tak perlu diperdebatkan lagi. Saatnya kita memasuki tahap pendaftaran capres dan cawapres yang diikuti tiga pasangan. Lebih baik kita mengadu gagasan dan ide yang ditawarkan kepada rakyat," ujarnya.
Sementara itu, Gerindra sangsi bahwa isu 'Pak Lurah' meminta perpanjangan masa jabatan tiga periode ini benar adanya.
"Yang saya dengar malah sebaliknya. Kalau yang dimaksud 'Pak Lurah' itu Pak Jokowi, justru beliaulah yang paling tegas menolak wacana tiga periode," kata Waketum Gerindra Habiburokhman.
(des/des)