Garuda Indonesia Terkendala Saat Mendarat di Jambi, Sempat Beputar-putar 11 Kali

Jambi

Garuda Indonesia Terkendala Saat Mendarat di Jambi, Sempat Beputar-putar 11 Kali

Ferdi Almunanda - detikSumbagsel
Rabu, 18 Okt 2023 20:20 WIB
Garuda Indonesia.
Foto: (dok Garuda Indonesia)
Jambi -

Setelah sebelumnya pesawat Lion Air terdampak kabut asap Jambi hingga batal mendarat, kali ini pesawat Garuda Indonesia juga terdampak kabut asap tersebut. Pesawat Garuda Indonesia dengan rute Jakarta-Jambi terpaksa berputar-putar di udara selama hampir satu jam lamanya.

Pesawat Garuda GA 126 itu harus berputar selama 11 kali di langit Jambi hingga akhirnya berhasil mendarat akibat kabut asap karhutla.

"Jadi karena pekatnya kabut asap, maskapai Garuda harus berputar di udara selama 11 kali sambil melihat situasi cuaca yang memungkinkan mendarat saat kondisi kabut asap," kata Executive General Manager Bandara Sultan Thaha Jambi, Siswanto pada Rabu (18/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pesawat Garuda itu berputar-putar di udara Jambi sekitar pukul 10.15 WIB. Jarak pandang yang minim membuat pesawat maskapai tersebut kesulitan mendarat di Bandara Sultan Thaha Jambi. Beruntung pesawat ini tak harus berubah rute dan akhirnya bisa mendarat di Jambi.

"Hampir 58 menit berputar di udara, karena pukul 10.00 WIB itu kabut asap masih pekat dengan jarak pandang yang minim ya. Awalnya Maskapai Lion Air, tetapi Lion Air kembali ke Jakarta lagi, kalau Garuda pas kondisi memungkinkan ada celah, baru bisa mendarat," ujar Siswanto.

ADVERTISEMENT

Menurut dia jarak pandang akibat kabut asap memburuk pada pukul 08.30 WIB dengan mencapai 600 meter. Lalu 30 menit selanjutnya naik jadi 700 meter. Baru pada pukul 11.30 WIB visibility naik ke angka 2.000 meter yang merupakan kondisi aman untuk pendaratan.

"Setelah siang hingga sore kondisi Bandara Sultan Thaha kembali aman, dan tidak ada penerbangan yang terganggu," terang Siswanto.

Diketahui, musim kemarau yang melanda saat ini tentunya menyebabkan munculnya kebakaran hutan dan lahan. Saat ini hampir ribuan hektar lahan di Jambi terbakar yang kemudian berujung kabut asap.

Kabut asap pekat saat ini juga diklaim sebagian bawaan embusan angin dari wilayah tetangga yakni Sumatera Selatan. Tidak hanya itu, kondisi kabut asap itu juga membuat kualitas udara juga memburuk dengan kategori 'Tidak Sehat'.




(des/des)


Hide Ads