Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sumatera Selatan (Sumsel) memprediksi 17 Kabupaten/kota akan turun hujan pada akhir Oktober. Hal ini diharapkan meminimalisir dampak karhutla.
Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumsel, Wandayantolis mengatakan, prakiraan hujan itu berdasarkan pemodelan dan instrumen yang digunakan oleh BMKG dan
terlihat ada peningkatan potensi awan yang berpotensi hujan pada akhir Oktober.
"Ya,17 kabupaten-kota di Sumsel berpotensi hujan di akhir Oktober. Sebarannya akan cukup merata sehingga mudah-mudahan hujan di akhir Oktober ini pada periode 21-23 bisa memadamkan karhutla utamanya di wilayah OKI, yang saat ini masih cukup tinggi dan juga menjadi sumber asap yang melewati Palembang," katanya Minggu (15/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kata dia, curah hujan secara merata akan terjadi pada November. Tetapi pada akhir transisi membuat potensi awan dan hujan akan cukup banyak di wilayah Sumsel sehingga karhutla akan selesai.
"Akan menjadi salah satu instrumen berakhirnya episode asap di Sumsel. Itu (hujan) akan bertahan sampai dengan Februari 2024, tapi dari segi pola musim di Sumsel itu secara umum sebenarnya Oktober sudah musim hujan. Karena adanya El Nino, curah hujan ini mundur 10 sampai 30 hari dari biasanya sehingga baru akan mulai terlihat adanya hujan secara sporadis di beberapa wilayah Sumsel pada akhir Oktober," jelasnya.
Wandayan mengaku di bawah tanggal 20 potensi hujan di Sumsel kecil. Hal itu, lanjutnya, karena pertumbuhan awannya sangat kecil dengan adanya teknik modifikasi cuaca (TMC) bibit hujan dapat meluas.
"Kalau untuk sekarang seluruh wilayah Sumsel sangat kecil pertumbuhan awan yang muncul di Palembang dan sekitarnya, tetapi pada akhir Oktober pertumbuhan awan meluas dari utara, pindah ke bagian selatan di sisi barat, kemudian bagian timur konsentrasi terbesar di bagian utara dan barat tapi kita berharap terjangkau di wilayah timur OKI," ujarnya.
(mud/mud)