Mengenal Selat Sunda, Ini Proses Terbentuknya

Mengenal Selat Sunda, Ini Proses Terbentuknya

Angelina Giyanti Purba - detikSumbagsel
Minggu, 15 Okt 2023 06:04 WIB
Selat Sunda (Google Maps)
Foto: Selat Sunda (Google Maps)
Bandar Lampung -

Selat Sunda merupakan penghubung antara pulau Jawa dan Sumatera. Selat ini menjadi jalur pelayaran penting yang mengalir dari Laut Tiongkok Selatan menuju Samudra Hindia.

Kegiatan tektonik yang telah berlangsung merupakan pemicu atau awal terbentuknya Selat Sunda. Proses tersebut terus berlangsung sehingga sering terjadi gempa bumi.

Bagaimanakah proses terbentuknya Selat Sunda serta kondisi geologi Selat ini? Berikut detikSumbagsel rangkum dari beberapa sumber.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi Geologi Selat Sunda

Rangkaian pegunungan vulkanik di antara Selat Sunda dan Timor berada pada suatu bagian lingkaran yang berpusat di sekitar 32°N, 119°E. Rangkaian vulkanisme di Sumatera telah terputar searah jarum jam sebesar 20° dari bagian lingkaran tersebut.

Hipotesa ini didukung oleh kenyataan bahwa Zona Benioff mempunyai kedalaman maksimum lebih dari 600 km di timur Selat Sunda, tetapi berkurang hingga 200 km ke arah barat laut sepanjang Pulau Sumatra, dan umur aktivitas vulkanik saat ini sebanding dengan kedalaman maksimum dari Zona Beniof.

ADVERTISEMENT

Dapat dikatakan bahwa Selat Sunda yang terletak di antara Jawa dan Sumatera sebagai suatu zona transisi akibat perubahan arah dan kecepatan subduksi lempeng Indo Australia terhadap lempeng Eurasia.

Terbentuknya Selat Sunda

Dikutip dari Buku Geologi Selat Sunda, dikatakan bahwa berbagai model telah dikembangkan untuk menjelaskan berbagai kemungkinan terbentuknya Selat Sunda, yang memperlihatkan Pulau Jawa telah tergeser ke arah selatan relatif terhadap Pulau Sumatera.

Hal itu karena adanya pergeseran disepanjang sesar sesar melintang di barat Indonesia yang umumnya berarah utara-timur laut, dan dikenal dengan sebutan Kelurusan Bantam.

Para ahli juga mengemukakan bahwa ledakan Krakatau yang membentuk Selat Sunda. Hal ini disebabkan oleh terjadinya letusan yang sangat besar yang membentuk sebuah kaldera (kawah besar) Ledakan itu mengakibatkan tiga per empat dari Gunung Krakatau hancur menyisakan kawah besar di Selat Sunda.

Nah, begitulah kondisi geologi Selat Sunda serta sejarah terjadinya Selat Sunda. Sampai saat ini proses terbentuknya Selat Sunda masih dikaitkan dengan meletusnya Gunung Krakatau. Semoga informasi ini bermanfaat, ya, detikers.

Artikel ini ditulis oleh Angelina Giyanti Purba, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(des/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads