Nelayan Keluhkan Lagi Pendangkalan Muara Jelitik, Sulit Melaut-Ikan Busuk

Bangka Belitung

Nelayan Keluhkan Lagi Pendangkalan Muara Jelitik, Sulit Melaut-Ikan Busuk

Deni Wahyono - detikSumbagsel
Senin, 09 Okt 2023 18:30 WIB
Muara Jelitik Bangka alami pendangkalan.
Foto: Deni Wahyono/detikcom
Sungailiat -

Pendangkalan muara Air Kantung di Pelabuhan Jelitik Sungailiat, Kabupaten Bangka, Pulau Bangka belum mendapatkan solusi. Polemik ini membuat ratusan kapal nelayan terjebak pendangkalan tersebut.

Pantauan detikSumbagsel di lokasi pada Senin (9/10/2023), tampak pendangkalan di Pelabuhan Jelitik Sungailiat semakin parah. Bahkan penumpukan sedimentasi pasir laut mulai menggunung di kawasan tersebut.

Tampak pula satu alat berat sedang bekerja mengeruk sedimentasi pasir laut itu. Alat berat yang beroperasi itu disebut-sebut dibiayai sokongan nelayan. Kedalaman alur muara Air Kantung pun hanya menyisakan satu meter. Sedangkan lebar alur muara tersisa lima meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan kondisi seperti ini, nelayan setempat kesulitan melaut. Perwakilan nelayan, Andi Mulia meminta pihak pemerintah daerah atau Provinsi segera mengeruk muara Air Kantung tersebut.

"Kondisi ini (kedangkalan) sering dikeluhkan nelayan, kalau bisa segara dikerjakan. Setiap nelayan pulang dari melaut, begitu dapat ikan selalu membusuk, karena harus menunggu air pasang (untuk merapat)," jelas Andi Mulia ditemui di Pelabuhan Jelitik Sungailiat, Senin (9/10/2023).

ADVERTISEMENT

Kondisi ini sudah terjadi selama belasan tahun, namun polemik ini tak kunjung selesai. Aksi terakhir nelayan menggelar unjuk rasa di Kantor Gubernur Bangka Belitung, Rabu (2/8) lalu.

Andi menegaskan, para nelayan sudah kenyang dengan janji-janji pemerintah daerah. Jika ini terus dibiarkan perekonomian nelayan tidak akan bergerak, kata dia, utang kami pastinya membengkak.

"Nelayan sudah bingung mengeluh ke mana lagi. Selama ini cuma janji yang kami terima. Total ada ratusan nelayan yang menggunakan jalur muara ini," tambahnya.

Kepala Lingkungan (Kaling) Air Kantung Edo Meirdiano menjelaskan, pendangkalan air kantung ini sudah dalam tahap kritis. Keluhan nelayan ini bukan sekali disampaikan ke pemerintah daerah, namun berulang kali.

"Harapan kami (nelayan) kepada pemerintah kabupaten Bangka, Provinsi maupun Pusat untuk segara melakukan perbaikan atau pengerukan muara ini," katanya.

Lanjut dia, informasi yang pihaknya terima, pemerintah telah menerbitkan surat perintah kerja (SPK) pada satu perusahaan swasta. Namun hingga kini pengerukan tersebut belum juga terlaksana.

"Seperti yang pernah saya ketahui, saya sendiri juga sudah pernah melihat. Bahwa sebenarnya pengerjaan pengerukan muara ini sudah ada SPK, per tanggal 1 Maret kemarin, jadi tunggu apa lagi?" sambungnya.

Sebagaimana diketahui, selama ini nelayan melakukan pengerukan sendiri menggunakan alat berat. Namun, itu bukan solusi yang tepat. Alasan mereka pasir sedimentasi dikeruk dan ditumpuk tak jauh dari alur muara. Kemudian gunungan sedimentasi pasir laut itu kembali longsor menutupi alur muara.




(des/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads