Sejumlah wilayah di Jambi masih memberlakukan sekolah tatap muka meski diselimuti kabut asap karhutla. Alasannya, kabut asap di wilayahnya tak separah Kota Jambi.
Salah satunya wilayah Kabupaten Batanghari. Hingga saat ini, kabut asap di wilayahnya relatif tak separah Kota Jambi.
"Ya dari hasil rapat yang kita lakukan maka sekolah tatap muka masih dilakukan artinya untuk kabut asap belum pekat seperti di Kota Jambi ya, tetapi jika kabut asap itu pekat maka akan kita lakukan daring," kata Kadis Kominfo Kabupaten Batang Hari, Amir Hamzah, Selasa (3/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembelajaran tatap muka di kondisi kabut asap itu sesuai surat edaran dengan nomor : 800/4529/PDK/2023. Dimana surat edaran itu tentang antisipasi kualitas udara di Kabupaten Batanghari Jambi.
"Jadi jika kita lihat, langit di Kabupaten Batang Hari masih relatif tidak separah di Kota Jambi, walaupun kegiatan belajar mengajar seperti biasa. Namun dengan tetap menerapkan pola hidup sehat dengan cara harus menggunakan masker," ujar Amir.
Sementara wilayah Kota Sungai Penuh, sekolah belajar mengajar masih terus dilakukan. Meski kabut asap, akan tetapi belum sampai mengkhawatirkan seperti di Kota Jambi.
"Apalagi beberapa hari lalu di sini juga sudah turun hujan lebat, jadi sekolah masih tetap seperti biasa," kata Wali Kota Sungai Penuh Jambi, Ahmadi Zubir.
Tidak hanya itu, sejauh ini daerah Kota Sungai Penuh Jambi juga tidak berdampak seperti wilayah Kota Jambi. Apalagi arah angin yang mengarah ke Kota Jambi tentunya membuat daerah itu mengalami kabut asap cukup pekat.
"Kalau di sini kabut asap tidak begitu pekat," ujar Ahmadi.
Sementara, di Kabupaten Sarolangun pun untuk pelajar tingkat PAUD hingga SMP sederajat masih diberlakukan sistem belajar mengajar seperti biasa. Meski hanya ada pengurangan jam belajar saja, namun sistem belajar daring itu belum dilakukan.
"Sistem belajar mengajar masih seperti biasa hanya saja kami kurangi jam mata pelajaran nya saja, dan tentunya selama sekolah, anak-anak SD, SMP maupun SMA mereka itu wajib menggunakan masker terutama juga guru nya," ujar Pj Bupati Sarolangun Jambi, Bachril Bakri.
Berbeda dengan daerah Kota Jambi yang saat ini memberlakukan sistem belajar daring bagi tingkat PAUD hingga SMP sederajat karena kabut asap cukup terasa pekat. Bahkan Wali Kota Jambi Syarif Fasha menyebut jika kondisi Kota Jambi jadi lokasi kabut asap dari kiriman asap provinsi tetangga maupun kabupaten tetangga di Jambi.
"Posisi Kota Jambi ini kan berada di tengah-tengah jadi kiriman asap dari provinsi tetangga lalu kabupaten tetangga di Jambi itu makanya asap jadi terasa pekat," kata Fasha.
Dia menyebut, bahwa lahan di Kota Jambi relatif tidak ada terbakar parah, dan tentunya masih sangat mudah terkendali dan aman.
"Jadi kalau kebakaran lahan di Kota Jambi itu tidak ada, kalau rumah tentu tidak sampai sebabkan kabut asap," ucap Fasha.
(mud/mud)