Ekspresi Janggal Happy Asmara yang Kesurupan saat Manggung

Regional

Ekspresi Janggal Happy Asmara yang Kesurupan saat Manggung

Denza Pradana - detikSumbagsel
Minggu, 01 Okt 2023 15:02 WIB
Perbedaan senyum Happy Asmara yang ganjil sebelum dan sesudah diduga kesurupan saat manggung di Pintulangit, Pasuruan.
Happy Asmara sebelum dan sesudah kesurupan (Foto: Tim detikJatim)
Palembang -

Penyanyi Happy Asmara diduga kesurupan saat manggung di Ngopibareng Pintulangit, Pasuruan. Perbedaan ekspresi mantan kekasih Denny Caknan itu sebelum dan sesudah manggung menjadi sorotan.

Perbedaan ekspresi itu terlihat dari senyum Happy yang begitu berbeda. Sebelum naik ke atas panggung, seperti dalam salah satu video yang diunggah warganet di TikTok, penyanyi itu terlihat begitu ceria dengan senyum yang ramah saat menyapa fansnya.

Usai manggung, Happy yang keluar dikawal sejumlah orang ke mobilnya sempat melempar senyum ke arah fans dengan ekspresi yang bisa dikatakan datar. Sunyum yang diperlihatkan terkesan dipaksakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Happy sempat menceritakan pengalaman kesurupan ini dalam story Instagramnya yang saat ini sudah tidak lagi ditampilkan. Dia sampaikan pada saat tiba di lokasi Pintulangit, Pasuruan, dirinya memang merasa sudah kurang nyaman.

"Sampailah disana rasanya amat kurang nyaman dan makin bingung. Kayak sadar tapi ga sadar tau ga sih rasanya gais? Tapi MASIH SADAR YAAA DISINI. Lagu pertama kedua ketiga kalo ga salah masih 80% kesadarannya meski udah ngrasa linglung mau liat apa mau gimana bingung aja dan ga ada alasannya," tulis Happy Asmara di Instastorynya, dilansir detikJatim, Minggu (1/10/2023).

ADVERTISEMENT

Sempat Syuting di Rumah Hantu Darmo

Pelantun lagu 'Rungkad' itu mengakui bahwa kondisinya memang cukup lelah akibat aktivitas yang menyita waktu dan energinya selama 1 bulan terakhir. Apalagi sebelum manggung itu dia sempat syuting di Rumah Hantu Darmo, Surabaya sejak Rabu (27/9) sore hingga Kamis (28/9) pagi.

Ia menuturkan seolah tidak bisa mengendalikan tubuhnya saat dirinya menyanyikan lagu bertajuk 'Dumes' yang sempat viral dinyanyikan Denny Caknan bareng Wawes.

"Nah, di lagu lupa ya keberapa pas aku nyanyi Dumes, tiba" lampu lighting mati total jadi seluruh panggung ini mati lampu. Nah dari Situ. Aku kasi video yg aku comot dr tiktok yah bagian mana nya," katanya.

Saat membagikan video yang dia maksudkan, Happy menyebutkan bagaimana peralihan kesadarannya itu bikin bulu kuduk berdiri. Dalam kondisi yang tidak sadar berbarengan dengan padamnya listrik di panggung itu Happy menceritakan fenomena mengerikan yang dia alami.

"Disini kek uda keliatan agak agak kurang nyaman lagi makin linglung. Tapi masih sadar. Karna antusias para penonton mengalihkan kebingunganku. Lagi" ke distrack terus" an kayak ada yg berat di kepala dan makin ada yg narik kemana gitu loh tapi lama lama aku ngrasa penontonya berubah wujud atau jangan jangan," ujarnya.

Kondisi antara sadar dan tidak itu terus dia alami hingga turun panggung. Dia bahkan sempat membentak salah satu pengawalnya agar tidak menyentuh dirinya. Tapi di tengah kondisi demikian, Happy sempat menoleh ke arah fans dan melemparkan senyum.

"Aku masih bisa kendalikan buat senyum ke semua orang yg udah berjejer di deket mobil meski terus berlawanan "cie elah setengah kesurupan masi bisa senyum haha. Terus tetep dipaksa buat masuk mobil akhirnya Masuklah aku ke mobil dan saat itu juga aku perang sm pikiran aku sendiri buat mengendalikan badan aku sendiri. Tapi badanku malah makin sakit," ujarnya.

Kesurupan Happy Asmara Bisa Kambuh

Psikiater RSU dr Soetomo, Dr dr Yunias Setiawati SpKJ(K) berpendapat bukan tak mungkin kesurupan yang dialami Happy Asmara bisa terulang. Kondisi itu bisa menyebabkan Happy Asmara tidak sadar atas apa yang terjadi.

"Iya, cirinya bisa terulang kembali biasanya," jelas dr Yunias saat dihubungi detikJatim, Minggu (1/10/2023).

Istilah kesurupan dalam psikiatri bisa disebut gangguan disosiatif. Ada pun ciri khas yang muncul, biasanya setelah kejadian kesurupan mengalami amnesia atau lupa.

Ciri disosiatif yang lain adalah primary gain atau kecemasannya berkurang hingga hilang. Kemudian secondary gain atau keuntungan, orang-orang jadi perhatian kasihan karena kejang atau konvulsi disosiatif, lemas atau kotorik disosiatif, ada juga yang buta hingga bisu atau psikogenik.

"Ada primary gain, secondary gain (mendapatkan keuntungan berupa perhatian dari lingkungan), la belle indiference cuek acuh tak acuh, dengan begitu mendapatkan keuntungan tapi tidak disengaja di bawah sadar apa yang telah dibuat," imbuhnya.

Namun, Happy Asmara tidak perlu khawatir, hal ini bisa ditangani secara medis. Ia bisa mendatangi tenaga profesional seperti psikolog atau psikiatri untuk menangani trauma pascakesurupan agar mendapatkan solusi dan bisa nyaman beraktivitas kembali.

"Biasanya konsultasi ke psikologi, psikiater, diajari relaksasi. Manajemen stresor diajari identifikasi problem sehingga terjadi seperti itu dan jalan keluarnya bagaimana. Misalnya kelelahan fisik ya istirahat, berpikir positif. Dan terpenting lingkungan. Kalau kejadian seperti itu dan berulang, kalau lingkungan mengiyakan lingkungan akan sering kambuh. Kalau lingkungan dicuekin tapi diberi pertolongan positif ya berkurang bahkan hilang," beber dr Yunias.




(mud/mud)


Hide Ads