Acara Memancing Ayah dan Anak yang Berujung Petaka Akibat Terkaman Buaya

Bangka Belitung

Acara Memancing Ayah dan Anak yang Berujung Petaka Akibat Terkaman Buaya

Deni Wahyono - detikSumbagsel
Minggu, 01 Okt 2023 07:03 WIB
Seorang bocah hilang diterkam buaya saat mancing
Foto: Dok Basarnas Babel
Bangka Tengah -

Kegiatan memancing ayah dan anak di Bangka Tengah berakhir duka. Muhri (45) menyaksikan anaknya, Raflesia (11) diterkam buaya dan menghilang. Setelah pencarian kurang dari sehari, Raflesia akhirnya ditemukan. Namun dalam keadaan tidak selamat.

Peristiwa terjadi pada Jumat (29/9/2023) sore. Pukul 15.45 WIB, Muhri mengajak anaknya yang masih duduk di bangku SD itu untuk memancing di Sungai Rembuyang, tepatnya di perbatasan antara Desa Baskara Bakti dan Desa Tanah Merah, Kecamatan Namang.

Sekitar pukul 18.00 WIB, tiba-tiba seekor buaya muncul dari air dan langsung menerkam Raflesia. Muhri saat itu berusaha menyelamatkan anaknya, tetapi tidak berhasil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korban bernama Raples (Raflesia). Saat itu, korban dan ayahnya sedang memancing. Tiba-tiba seekor buaya langsung menerkam bocah tersebut. Sempat diselamatkan (ayah korban) namun gagal," terang Kepala Basarnas Bangka Belitung, I Made Astawa kepada detikSumbagsel, Jumat (29/9/2023).

Tim SAR sendiri mendapat laporan dari Muhri dan warga sekitar pada pukul 18.30 WIB. Muhri sempat meminta bantuan kepada warga, tetapi sulit untuk menemukan buaya itu.

ADVERTISEMENT

Satu tim Rescue pun diberangkatkan menuju lokasi dan membuka Operasi SAR gabungan. Pencarian dilakukan menggunakan rubber boat. Petugas juga memasang jaring di dua titik untuk menangkap tubuh Raflesia sebelum hanyut lebih jauh.

"Tim SAR Gabungan mencari korban dengan menggunakan rubber boat dan memasang jaring di dua titik, di hulu dan di hilir," ungkap Komandan Tim SAR, Danang pada Jumat malam.

Berdasarkan informasi warga, insiden buaya menerkam manusia ini belum pernah terjadi di wilayah itu. Karena merupakan kejadian pertama, warga pun geger dan banyak yang mendatangi lokasi kejadian.

Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, Tim SAR pun mengimbau warga menjauhi tepi sungai. Selain itu, diperkirakan buaya sulit dicari karena bersembunyi menghindari ramainya manusia.

"Di lokasi ini baru sekali terjadi. Sebelumnya belum pernah ada (laporan). Kami mengimbau warga yang melihat ke lokasi atau mendatangi lokasi agar menjauh dari tepi sungai. Selain berbahaya, kemungkinan buaya ini malah ngumpet karena ramai," jelas Danang.

Bocah SD di Bangka Tengah yang diterkam buaya saat mancing ditemukan tewas.Bocah SD di Bangka Tengah yang diterkam buaya saat mancing ditemukan tewas. Foto: Dok. Basarnas

Setelah kurang lebih 16 jam, akhirnya Raflesia berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Korban ditemukan pada Sabtu (30/9/2023) pukul 12.38 WIB. Meski sempat diterkam buaya, kondisi badannya utuh dan pakaiannya masih lengkap. Tampak sejumlah bekas gigitan pada tubuh korban.

"(Korban) ditemukan di lokasi terakhir diterkam buaya. Posisinya telungkup dan masih mengenakan pakaian," kata Kepala Basarnas Babel, I Made Astawa, Sabtu.

Usai berhasil dievakuasi, jenazah Raflesia langsung dibawa ke rumah duka. Kedatangannya disambut isak tangis ayah, keluarga, dan kerabat dekat korban. Usai dimandikan dan disalatkan, bocah SD itu langsung dimakamkan.




(des/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads