Jalur perlintasan Sungai Batanghari Jambi tampak diselimuti kabut asap pekat dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Kabut asap menyelimuti ini dianggap menggangu aktivitas warga, terutama jasa penyeberangan perahu.
"Ya sangat terganggu, asapnya sudah tiga hari ini begitu terasa, begitu menyengat kalau dihirup udaranya, kalaupun melintas terasa perih di mata," kata Eman, warga penyedia jasa penyeberangan perahu kepada detikSumbagsel, Sabtu (30/9/2023).
Pagi ini, kabut asap karhutla itu juga terlihat menutupi jalur perlintasan sungai. Jarak pandang berkurang hingga kondisi jembatan terpanjang di Jambi pun hampir terlihat tertutup asap pekat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya kalau bisa jangan sampai seperti tahun-tahun sebelumnya kalau tidak salah 2015-2019 asapnya pekat sekali. Kami sampai tak kelihatan lagi kalau mau melintasi penyeberangan kan," ucap dia.
Akibat kabut asap, jarak pandang tercatat sempat turun hingga angka 700 meter. Ini merupakan jarak pandang terburuk yang terjadi sejak diselimuti kabut asap dampak Karhutla.
Sementara dalam data BPBD Jambi, tercatat total hotspot di Jambi sejak 1 Januari sampai 27 September 2023 lalu sudah mencapai 1.917 titik. Total itu semakin bertambah pada paruh kedua tahun 2023 mengingat kondisi cuaca panas dampak kemarau.
Rincian titik hotspot itu antara lain:
- Kabupaten Batanghari 216 titik
- Kabupaten Bungo 63 titik
- Kabupaten Kerinci 27 titik
- Kabupaten Merangin 299 titik
- Kabupaten Muaro Jambi 52 titik
- Kabupaten Sarolangun 349 titik
- Kabupaten Tebo 357 titik
- Kabupaten Tanjung Jabung Barat 504 titik
- Kabupaten Tanjung Jabung Timur 39 titik
- Kota Sungai Penuh 5 titik
- Kota Jambi 2 titik.
(des/des)