Gara-gara Kembang Api, 113 Orang Tewas dalam Pesta Penikahan di Irak

Internasional

Gara-gara Kembang Api, 113 Orang Tewas dalam Pesta Penikahan di Irak

Tim detikcom - detikSumbagsel
Jumat, 29 Sep 2023 11:05 WIB
Pesta pernikahan di Irak berubah menjadi bencana kebakaran yang menewaskan 100 orang. Beredar video yang memperlihatkan detik-detik kemunculan api.
Foto: AP
Palembang -

Sebuah pesta pernikahan di Irak berubah menjadi tragedi saat kembang api memicu kebakaran hebat. Dilaporkan lebih dari 100 orang tewas dalam insiden yang menghanguskan gedung lokasi pernikahan tersebut.

Dikutip detikcom dari Reuters, Wakil Gubernur Niniwe Hassan al-Allaq menyebut setidaknya 113 orang telah terkonfirmasi tewas dalam kejadian di Distrik Hamdaniya, Provinsi Niniwe, Irak tersebut. Sementara 150 orang lainnya mengalami luka-luka. Pesta itu sendiri diperkirakan dihadiri 1.000 orang.

Media setempat melaporkan, kebakaran awalnya terjadi usai kembang api dinyalakan dalam pesta pernikahan indoor tersebut. Diduga kebakaran cepat membesar karena bangunan terbuat dari bahan konstruksi yang memang mudah terbakar. Api juga membuat bangunan cepat ambruk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Api bermula dari aula, aula itu penuh dengan bunga dan bahan dari spons sehingga ketika api menyala, semuanya terbakar," ungkap saksi mata, Gandhi Bashar kepada Reuters.

Menurut keterangan para saksi mata, kebakaran itu terjadi pada Selasa (26/9/2023) pukul 22.45 waktu setempat. Saat itu, ratusan orang masih berada di dalam gedung.

ADVERTISEMENT

"Kami melihat apinya berkobar, keluar dari aula. Ada yang berhasil keluar dan ada yang tidak, terjebak. Yang berhasil keluar pun mengalami luka-luka," terang Imad Yohana (34) salah satu korban selamat.

Korban selamat lainnya, Ghaly Nassim (19) yang berada di luar aula pesta sempat menggambarkan suasana di dalam ruangan itu seperti neraka.

"Satu pintu terkunci, jadi kami membukanya dengan paksa. Kobaran api nampak keluar dari aula. Rasanya seperti pintu neraka terbuka. Suhunya tak tertahankan. saya tidak bisa menggambarkan panasnya," ujar Ghaly.

Kengerian tak berhenti di situ. Ghaly mengaku sempat melihat korban-korban bergelimpangan. Ia sendiri tak sempat berbuat apa-apa untuk menyelamatkan orang lain dan hanya bisa berlari menjauhi api.

"Setelah petugas pemadam kebakaran tiba, saya bergegas masuk untuk mencari teman-teman saya. Saya lihat 26 mayat di kamar mandi," lanjutnya.

Banyaknya korban jiwa yang berjatuhan diperkirakan akibat kurangnya akses pintu darurat. Nassim menyebut bahwa sebagian besar tamu berusaha keluar dari satu pintu aula ketika kebakaran terjadi, sehingga menimbulkan kerumunan yang justru menghalangi pintu tersebut.

Artikel ini telah tayang di detikNews.




(des/des)


Hide Ads