Udara di Palembang Tidak Sehat, Warga Disarankan Pakai Masker

Sumatera Selatan

Udara di Palembang Tidak Sehat, Warga Disarankan Pakai Masker

Candra Budi - detikSumbagsel
Rabu, 20 Sep 2023 18:31 WIB
Kualitas udara di Kota Palembang masuk kategori tidak sehat
Kualitas udara di Kota Palembang masuk kategori tidak sehat (Foto: Candra Budi)
Palembang -

Kualitas udara di Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) masuk kategori tidak sehat. Berdasarkan data dari Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) pada pukul 12.00 WIB, angkanya menyentuh 150.

Kepala Seksi Pencemaran Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Sumsel Rezawahya mengatakan dengan angka itu menandakan kualitas udara belum membaik. Bukan hanya Palembang, untuk di Ogan Ilir (OI) juga kurang baik dengan angka 126.

"Kemarin berada di angka 117, jadi bisa dikatakan bisa mendekati sedang. Kalau dua hari lalu itu malah ditakutkan masuk ke kategori sangat tidak sehat, tetapi per hari ini bisa dikatakan cukup membaik," katanya, Rabu (20/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kata dia, ketika angka ISPU sudah menyentuh di atas 100, pihaknya pun sudah mewarningnya dan meminta warga untuk berhati-hati dan menyarankan untuk memakai masker saat beraktivitas di luar.

"Kita mulai mewarning itu di atas 100 itu mulai masuk kategori tidak sehat dan segera kita warning untuk segera berhati-hati," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Reza menjelaskan, puncak terjadinya udara tidak sehat ini terjadi pada tengah malam sekitar pukul 00.00 hingga 03.00 WIB. Asap itu, lanjutnya, ditimbulkan dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda Kabupaten OI dan Ogan Komering Ilir.

"Kenaikannya itu biasanya pukul 00.00 sampai pukul 03.00 WIB, lalu dari pukul 07.00 sampai 08.00 WIB, baru turun sekitar pukul 09.00 sampai pukul 12.00 WIB karena tertutup sinar matahari," jelasnya.

Meski begitu, kata Reza, dalam keadaan ini masyarakat masih bisa beraktivitas seperti biasa, namun disarankan untuk menggunakan masker karena status ISPU di Kota Palembang masih tidak sehat.

"Untuk balita, lansia, apalagi yang punya riwayat penyakit seperti asma itu disarankan untuk tidak beraktivitas dulu di luar, karena sangat rentan apalagi kalau angka sudah mencapai 150," ungkapnya.

Namun, Reza mengaku pada tahun ini masih baik dibandingkan pada 2019 silam yang pernah menyentuh di angka 300 dengan jarak pandang yang sangat pendek. Bahkan, siswa sempat diliburkan.

"Kalau sekarang kita di level 150'an masih amanlah untuk kategori kita beraktivitas terutama untuk penerbangan. Tapi tetap kategorinya tidak sehat untuk mereka yang retensi untuk peringatannya itu," ungkapnya.

Dia menambahkan, ada 5 kategori untuk menentukan kualitas udara. Untuk angka 0 - 50 kategori baik, kemudian 50-100 kategori sedang, 100-200 tidak sehat, 200-300 sangat tidak sehat, dan di atas 300 berbahaya.




(mud/mud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads