Kecelakaan maut melibatkan ambulans membawa jenazah dengan truk tangki BBM terjadi di Jalinsum Muara Enim. Tiga orang penumpang ambulans tewas dalam insiden tersebut.
"Iya, ada tiga yang meninggal," kata Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi dikonfirmasi detikSumbagsel, Selasa (5/9/2023).
Andi menjelaskan korban tewas yakni sopir ambulans MH (40) dan dua keluarga jenazah di bagian belakang YS (60) dan DR (40).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk korban empat orang meninggal dunia dengan rincian, sopir ambulans, dua orang penumpang mobil ambulan keluarga jenazah dan satu jenazah yang memang sudah meninggal dunia pada saat dibawa mobil ambulans tersebut," bebernya.
Hingga saat ini, polisi masih di lokasi kejadian berusaha untuk mengevakuasi tiga korban tewas di tempat dan satu jenazah tersebut. Keempat jenazah rencananya akan dibawa terlebih dahulu ke Puskesmas Gelumbang.
"Sementara anggota di lapangan masih fokus menolong korban yang meninggal dunia untuk dibawa ke RS Puskesmas Gelumbang. Informasi lengkap menyusul," jelas Kapolres.
Kronologi Kecelakaan
Andi menuturkan peristiwa kecelakaan tersebut bermula ketika ambulans pembawa jenazah yang ditumpangi dua keluarga jenazah hendak berangkat ke rumah duka.
Ambulan yang dikemudikan sopir yang hingga tewas dalam kejadian itu awalnya berangkat dari Palembang, hendak menuju ke rumah duka di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).
"Sesampainya di TKP, jalan lintas (Jalinsum) Desa Segayam, Kecamatan Gelumbang. Ambulans yang melaju dan tetap berada di jalurnya," katanya.
Kemudian, lanjutnya, dari arah berlawanan, sekitar pukul 19.00 WIB tiba-tiba muncul truk tangki BBM warna biru tersebut tengah menyalip kendaraan yang berada di depannya, dengan mengambil jalur dari arah berlawanan.
"Diduga karena keduanya sama-sama dalam kecepatan tinggi dan sama-sama berada di jalur yang sama sehingga terjadilah peristiwa tersebut," katanya.
Menurut Andi, dugaan sementara penyebab terjadinya kecelakaan maut tersebut, karena kelalaian sang sopir truk yang nekat mengambil jalur arah berlawanan dan tidam memberikan prioritas kepada mobil ambulan tersebut yang hendak melintas.
"Dugaan sementara ya seperti itu, sopir truk ini memaksa mengambil jalur berlawanan untuk menyalip kendaraan yang ada di depannya," kata Andi.
(mud/mud)