DetikX mengulas lebih dalam terkait penetapan Cak Imin sebagai Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) yang mendampingi Anies Baswedan. Lima puluh hari menjelang dibukanya pendaftaran Pilpres 2024, Partai Demokrat dibuat meradang oleh kawan satu koalisinya, Partai NasDem.
Partai yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu merasa 'dipaksa' menerima keputusan yang diinisiasi Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Tanpa melibatkan Partai Demokrat, PKB masuk dalam koalisi pengusung Anies Baswedan dan menjadikan Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden.
Ketua DPP NasDem Charles Meikyansyah menilai langkah menyandingkan Anies Baswedan dengan Cak Imin dirasa sangat tepat dibandingkan dengan AHY. Sebab, katanya, basis suara yang dimiliki Anies hampir sama dengan basis suara yang dimiliki AHY.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara kalau yang dimiliki oleh Muhaimin itu cukup spesifik. Dia orang NU (Nahdlatul Ulama), kemudian di Partai PKB, di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur yang merupakan basis utamanya," tuturnya dilansir dari detikX.
Menurut hasil sejumlah lembaga survei, elektabilitas Cak Imin tergolong rendah di angka kurang dari 1 persen. Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada periode survei 3-9 Agustus 2023 mencatat elektabilitas Cak Imin 0,7 persen, di bawah AHY sebesar 1,6 persen.
Sedangkan Litbang Kompas pada periode survei 27 Juli hingga 7 Agustus 2023 menyajikan data elektabilitas Cak Imin hanya 0,4 persen, sedangkan AHY 5,1 persen. Lalu Survei Indikator Politik pada periode 20-24 Juni 2023, elektabilitas Cak Imin 0,8 persen dan elektabilitas AHY jauh di atasnya, sebesar 11,4 persen.
"Tapi kami juga punya keyakinan, ketika pasangan ini (Anies-Cak Imin) sudah diresmikan, mesin partai bekerja secara maksimal, maka kemudian respons publik akan berbeda," tutur anggota Komisi XI DPR RI tersebut.
Senada, Wakil Ketua Umum DPP PKB Bidang Kaderisasi Hanif Dhakiri turut optimistis dengan pasangan Anies-Cak Imin. Ia menyebut PKB memiliki basis massa yang relatif solid di kalangan NU.
"Optimistis, karena kita kan punya basis massa yang relatif solid, kemudian kita punya infrastruktur politik yang relatif efektif dikerahkan, dan kita juga punya jejaring kiai-kiai tokoh-tokoh yang sangat-sangat bisa diandalkan. Insyaallah bisa lancar," ungkapnya, Sabtu (2/9/2023).
Dari analisis tim detikX, Cak Imin memang memiliki elektabilitas yang lebih rendah dari AHY, tapi PKB memiliki perolehan suara lebih tinggi daripada Partai Demokrat, terutama di Jawa. Berdasarkan hasil Pileg 2019, PKB memperoleh suara nomor dua tertinggi di Jawa Timur, setelah PDI Perjuangan, yaitu sebesar 4.198.551 suara. Sedangkan di Jawa Tengah, perolehan suara PKB ialah 2.718.640 atau tetap urutan kedua tertinggi.
Artikel ini dilansir dari detikX dengan judul: AHY Dicita, Malah Imin yang Tiba
(bpa/bpa)