Megawati Sebut Fenomena Budiman Sudjatmiko Ibarat Politik Berdansa

Nasional

Megawati Sebut Fenomena Budiman Sudjatmiko Ibarat Politik Berdansa

Dwi Rahmawati - detikSumbagsel
Selasa, 22 Agu 2023 18:32 WIB
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menghadiri sidang tahunan 2023. Mega hadir dengan mengenakan kebaya berwarna putih dengan bawahan kain batik bernuansa merah.
Megawati (Foto: Sabqi/CNBC/Pool)
Palembang -

Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bicara soal heboh Budiman Sudjatmiko mendukung Prabowo Subianto sebagai bacapres. Megawati mengibaratkan fenomena itu sebagai politik berdansa.

"Nih kalau mau ditulis sama wartawan seperti kasus nih, Pak Budiman Sudjatmiko," kata Megawati dalam sambutannya di acara temu kader di Kantor DPD Yogyakarta, Selasa (22/8/2023).

Megawati mengaku sempat berdiskusi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait situasi pemilu ke depan. Fenomena Budiman baru-baru ini disebutnya sebagai politik berdansa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi Pak Jokowi, setelah periode 1 begitu selesai periode 2. Jadi saya ini dipanggil ditanya 'Bu suasana nanti ketika akan pemilu kalau menurut Ibu suasananya seperti apa?'," kata Mega.

"Saya gampang aja, 'Pak, Bapak tahu nggak kalau orang berdansa?', 'Loh saya nanya urusan politik kok Ibu urusan berdansa'," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya berdansa yang dimaksud yakni simbol dukungan secara sendiri, berdua ataupun secara beramai-ramai. Ia mencontohkan dari dansa itu, pasangan pun bisa berganti-ganti.

"Gampang Pak itu simbol, berdansa itu bisa sendiri, bisa duaan, bisa ramai-ramai, terus bisa slow motion, gerakannya pelan seperti Waltz, terus ada rumba yang ngoprek-ngoprek ngobrong, ada rock and roll, nanti kalau udah ganti-ganti pasangan, yang itu ganti sono, yang ini ganti sini. terus Beliau (Jokowi) sambil ketawa, 'Oh saya paham'," ujar Mega.

Mega mengingatkan kader tak perlu khawatir dengan situasi Pemilu mendatang. Ia meminta kader harus solid dan kerja keras ke akar rumput.

"Sekarang itu kan istilah saya, istilah perang udara liat survei, terus liat medsos, media, ya pencitraan, terus pembulian," kata Mega.

"Itu buat saya istilahnya di udara maka saya bilang perang udara. Nah, kalau kita tinggal urusannya satu solid, dua kerja keras, tidak ada jalan lain," pungkasnya.




(mud/mud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads