Aksi jotos antara dua pelajar SMK di Jambi yang sempat viral telah berakhir damai. Kendati demikian, Dinas Pendidikan Provinsi Jambi menegaskan agar kejadian semacam ini tidak terulang kembali.
Kasi Kurikulum SMK Disdik Provinsi Jambi, Harmonis mengaku sangat menyayangkan kejadian yang sampai viral tersebut. Menurutnya, tidak dibenarkan kekerasan demikian meskipun tujuannya hanya pura-pura atau untuk konten.
"Pada intinya kami dari Disdik sangat menyesalkan perbuatan keduanya. Meski kadang ada yang lakukan itu cuma buat konten atau untuk sebarkan agar heboh, yang namanya bentuk kekerasan di sekolah itu tidak dibenarkan. Dan kami juga sudah lakukan sosialisasi agar tidak ada terulang lagi di sekolah manapun," ujar Harmonis kepada detikSumbagsel, Selasa (22/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak sekolah, lanjut dia, juga telah mendamaikan kedua pelajar yang terlibat adu jotos dalam video tersebut. Keduanya sepakat berdamai. Harmonis mengingatkan agar kejadian ini bukan hanya menjadi pelajaran bagi kedua siswa tersebut, tetapi juga bagi seluruh siswa SMA/SMK di Jambi.
"Kan aturannya juga sudah jelas ya, di sekolah ini ada pelanggaran ringan maupun keras. Jika perbuatan pelajar itu bentuk pelanggaran keras atau jika keduanya ulangi lagi, maka bisa pula pihak sekolah memberikan aturan yang berlaku. Ini juga bukan berlaku kepada kedua pelajar itu saja melainkan semua pelajar di Jambi," ucap Harmonis.
Sejauh ini, Disdik Provinsi Jambi sangat merespon cepat akan adanya informasi-informasi yang menyangkut pendidikan, termasuk perihal pelajar di sekolah.
"Jadi kemarin mereka sudah dipanggil pihak sekolah, dikumpulkan disaksikan orang tuanya dan didamaikan oleh pihak sekolah langsung. Kita pada intinya merespons cepat atas soal ini dan maka dari itu kita langsung selesaikan segera. Dan semua dokumentasi dan laporan perdamaian antar kedua pelajar itu juga sudah ada," sebut Harmonis.
Sebelumnya diberitakan bahwa pihak SMK Negeri 2 Jambi membenarkan bahwa siswa yang adu jotos dalam video viral adalah siswa di sekolah mereka. Pihak sekolah telah memanggil kedua siswa tersebut dan mendamaikan mereka.
Kedua siswa itu mengakui perkelahian tersebut. Pemicunya adalah masalah cewek. Pihak sekolah langsung memanggil orang tua siswa tersebut dan langsung didamaikan dengan surat perjanjian.
"Walaupun anak itu menganggap tidak apa-apa, kita tetap panggil orang tuanya. Karena itu memalukan sekolah. Yang jelas kedua belah pihak diberi peringatan langsung dengan guru BK. Dan mengakui kesalahannya," ujar Koordinator Tata Usaha dan Keamanan SMKN 2 Kota Jambi, Gusrial.
(des/mud)