Penampakan 'Rumah Atap Merah' Utuh di Tengah Kebakaran Dahsyat Hawaii

Internasional

Penampakan 'Rumah Atap Merah' Utuh di Tengah Kebakaran Dahsyat Hawaii

Zulfi Suhendra - detikSumbagsel
Senin, 21 Agu 2023 13:06 WIB
Rumah Atap Merah Utuh di tengah kebkaran Hawaii/via Gulf Today
(Foto: Rumah Atap Merah Utuh di tengah kebkaran Hawaii/via Gulf Today)
Palembang -

Kebakaran dahsyat yang melanda Hawaii menyisakan 'keajaiban' bagi sebuah keluarga. Rumah milik mereka tetap utuh, di tengah puing-puing bangunan yang ludes terbakar.

Sebuah rumah berlantai dua berdiri tegak dan utuh di tengah rumah-rumah lain yang habis dilalap api kebakaran di Maui, Hawaii. Bangunan itu kini viral dengan sebutan rumah atap merah.

Foto yang beredar, rumah itu nampak sama sekali tak tersentuh api. Rumah bercat putih itu masih terlihat bersih. Keberadaannya sangat mencolok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari seattle times, Senin (21/8/2023), dilaporkan pemilik rumah saat ini adalah seorang wanita Dora Atwater Milikin dan suaminya. Dora terkejut dengan kondisi rumahnya pasca bencana tersebut.

Dora tak menyangka rumahnya masih tetap utuh, sementara kediaman tetangganya semua hancur luluh lantak."Kami kehilangan tetangga, dan tetangga kami kehilangan segalanya," kata Dora Atwater Millikin kepada The Times, dilansir detikProperti, Senin (21/8/2023).

ADVERTISEMENT

Properti berusia 100 tahun yang ditempati Dora dan suaminya dulunya adalah rumah pemegang buku untuk karyawan Pioneer Mill Co., sebuah perkebunan gula yang beroperasi di Lahaina mulai pertengahan 1800-an.

"Ini adalah rumah kayu 100% jadi tidak tahan api atau apa pun," kata Atwater Millikin.

Saat bencana itu terjadi, Dora dan suaminya sedang mengunjungi keluarga di Massachusetts. Diakuinya ia baru selesai merenovasi rumahnya, namun tak bertujuan mengantisipasi kebakaran.

Saat merenovasi rumahnya, Dora mengganti atap dengan bahan aspal dan logam berat. Sebelumnya, rumah itu memiliki atap berbahan kayu dan timah. Mereka kemudian tanah dengan batu hingga garis bawah atap, yang menjorok 36 hingga 40 inci.

Dora juga mengurangi dedaunan yang biasanya memenuhi rumahnya. Lagi-lagi bukan karena ada pikiran mengurangi risiko kebakaran, tetapi karena mereka khawatir rayap akan menyebar ke rangka kayu.

"Kami menyukai bangunan tua, jadi kami hanya ingin menghormati bangunan itu," katanya.

"Dan kami tidak mengubah bangunan itu dengan cara apa pun, kami hanya merestorasinya." melanjutkan.

Seperti diketahui, kebakaran dahsyat melanda Hawaii pada pekan lalu. Bencana ini disebut sebagai salah satu bencana kebakaran paling dahsyat yang pernah terjadi dalam sejarah Amerika Serikat.

Sedikitnya ada 110 orang tewas dan lebih dari 2.000 rumah dan bangunan hancur rata dengan tanah dilahap si jago merah.




(mud/mud)


Hide Ads