Pengerukan Muara Tersendat, Ratusan Nelayan Demo di Kantor Gubernur Babel

Bangka Belitung

Pengerukan Muara Tersendat, Ratusan Nelayan Demo di Kantor Gubernur Babel

Deni Wahyono - detikSumbagsel
Rabu, 02 Agu 2023 17:32 WIB
Nelayan berdemo di depan kantor Gubernur Bangka Belitung.
Foto: Deni Wahyono/detikcom
Pangkalpinang -

Ratusan nelayan dari Kabupaten Bangka, berdemo di depan kantor Gubernur Provinsi Bangka Belitung (Babel). Massa yang tergabung di Aliansi Nelayan Pesisir itu meminta agar Pemprov Babel menyelesaikan permasalahan pendangkalan muara di Pelabuhan Jelitik Sungailiat.

Dalam aksinya itu, massa menyampaikan sejumlah tuntutan. Antara lain meminta Penjabat (Pj) Gubernur Babel Suganda Pandapotan Pasaribu mempercepat proses lelang pengerukan alur muara Jelitik Sungailiat. Karena pendangkalan muara di Pelabuhan Jelitik Sungailiat, Bangka dianggap membawa kesengsaraan bagi nelayan setempat.

Tak sedikit pula perahu nelayan kandas saat akan berlayar maupun pulang mencari ikan. Bahkan ada perahu nelayan yang kandas lalu pecah atas pendangkalan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, massa juga meminta Pemprov menyampaikan kepada pemerintah pusat untuk meninjau ulang Surat Edaran Menteri KKP RI No B.701/MEN-KP/VI/2023. Surat edaran itu berisi tentang migrasi perizinan berusaha subsektor penangkapan ikan dan perizinan berusaha subsektor pengangkutan ikan. Nelayan juga menolak Peraturan Pemerintah No 11 tahun 2023 tentang Penangkapan Ikan Terukur (PIT).

Aksi demo yang dilakukan ratusan nelayan ini bukan kali pertama dilakukan. Aspirasi tersebut juga sudah pernah disampaikan baik ke tingkat pemerintah kabupaten dan provinsi.

ADVERTISEMENT

"Tuntutan (massa demo) kita tampung dan sampaikan ke pusat. Kita akan segera lelang (terbuka), siapa pun (pemenang lelang) artinya tidak ada campur tangan. Ya kalau dinilai dia mampu, apalagi jika untuk rakyat, ya silahkan saja," tegas Suganda Pandapotan Pasaribu dikonfirmasi usai menemui massa demo di Kantor Gubernur Babel, Rabu (2/8/2023).

Pj Gubernur Bangka Belitung, Suganda Pandapotan Pasaribu.Pj Gubernur Bangka Belitung, Suganda Pandapotan Pasaribu. Foto: Deni Wahyono/detikcom

Suganda mengingatkan jangan ada yang cawe-cawe dalam proses pengerukan pendangkalan muara Air Kantung, Pelabuhan Jelitik, Sungailiat, Bangka ke depannya.

"Kalau ada yang bermain, silahkan berhadapan dengan masyarakat. Jangan nanti kami dibentur-benturkan, kita tidak ingin dibentur-benturkan. Apalagi ini tahun politik," tegasnya kembali.

Tak hanya akan melakukan lelang, pihaknya bersama instansi tekait akan segera meninjau langsung Pelabuhan Jelitik, Sungailiat, Bangka. "Bersama Pak Kejati, Dansim dan Kapolda nanti ke sana. Nanti kita selesaikan," ujarnya.

Kronologi Pendangkalan

Kasus pendangkalan muara Air Kantung di Pelabuhan Jelitik, Sungailiat, Kabupaten Bangka, Pulau Bangka berawal dari izin pengerukan pasir yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Bangka untuk melakukan pendalaman muara. Saat itu PT Pulomas Sentosa yang ditunjuk.

Pengerukan alur di muara Air Kantung di pelabuhan Jelitik, Sungailiat langsung dikerjakan. Setelah berjalan beberapa tahun, terjadi peralihan kewenangan pengerukan dari Kabupaten ke Provinsi.

Saat itu Gubernur Bangka Belitung dijabat oleh Erzaldi Rosman. Dengan adanya perubahan kewenangan, otomatis pihak ketiga yang mengerjakan pengerukan berganti. Izin operasional PT Pulomas Sentosa pun cabut.

Dampaknya, aktivitas pengerukan itu terhenti dan terjadi penumpukan sedimentasi pasir laut. Bukan menambah dalam, pasir yang menggunung itu longsor sehingga membuat pendangkalan di muara tepat alur masuk Pelabuhan Jelitik, Sungailiat, Kabupaten Bangka.

Berdasarkan informasi yang dihimpun detikSumbagsel, saat ini ada dua PT yang memiliki izin pengerukan muara di Pelabuhan Jelitik, Sungailiat, Kabupaten Bangka. Namun kini keduanya tidak beroperasi karena saling berebut.




(des/mud)


Hide Ads