Keluarga korban pemerkosaan di Tebo, Jambi, mengaku dimintai sejumlah uang oleh penyidik. Uang tersebut, katanya, sebagai bantuan dana dalam penangkapan pelaku yang berada di Kota Jambi.
Hal itu dikatakan ayah korban, berinisial LM. Ia menyebut sudah 5 bulan sejak melaporkan kejadian yang menimpa anaknya tersebut, namun pelaku tak kunjung ditangkap. Hingga akhirnya ia menerima telepon dari penyidik Polres Tebo.
Ayah korban berinisial LM mengungkap, sebelum proses penangkapan itu, dirinya sempat ditelepon penyidik yang meminta bantuan dana proses penangkapan. Dana tersebut diduga untuk perjalanan penangkapan dari Tebo ke Jambi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan, oknum diduga penyidik itu tak menyebut berapa uang yang diminta, hanya menanyakan apa ada dana yang bisa diberikan untuk membantu penangkapan pelaku.
"Kalau permintaan uang menyebut jumlah itu tidak ada, kita tidak ingin menambah atau mengurangi lah. Cuma waktu itu dia (penyidik) menelepon bahwa untuk memperkuat masalah anak kita, untuk keberangkatan (penyidik) ke Jambi sekira dua minggu ini. Dia mengatakan minta bantu dana untuk berangkat ke Jambi, kira-kira ada gak," kata LM kepada detikSumbagsel, Senin (31/7/2023).
Karena tak ada uang, dan sehari-hari hanya bekerja serabutan, LM pun mengaku tidak memberikan permintaan penelpon yang mengaku dari penyidik Polres Tebo tersebut.
"Saya jawab tidak ada. Ngurus anak ini berulang ke sana sini sudah utang banyak. Bagaimana mau membantu. Jadi memang tidak bisa. Sekarang lagi kesusahan," jelasnya.
Mendengar jawaban LM, diduga penyidik tersebut pun tidak memaksa dan berdalih akan mencari pinjaman lain.
"'Okelah kalau begitu pak. Mungkin kami akan cari-cari pinjaman dulu ke kawan-kawan untuk dana ke Jambi'," sebutnya meniru perkataan oknum polisi tersebut.
Kini pelaku disebut-sebut sudah ditangkap. LM mengaku ia ditelepon penyidik itu sekitar dua minggu sebelum pelaku tertangkap. Ia mengaku hanya sekali ditelpon.
"Sekali itu saja (ditelepon penyidik minta bantuan dana)," ujarnya.
Meski begitu, LM juga mengaku menyayangkan lambannya penanganan kasus tersebut hingga 5 bulan baru pelaku dapat tertangkap. Padahal, pihaknya sudah memberi informasi yang diminta penyidik seperti nomor telepon pelaku, identitas hingga foto pelaku.
Terpisah, ketika dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polres Tebo AKP Rezka Anugras membantah dugaan permintaan uang kepada pelapor tersebut untuk penangkapan pelaku tersebut.
"Gak ada (soal minta bantuan dana) Kalau kita gak ada minta. Kita sudah panggil Kanit PPA tidak ada menyampaikan itu," katanya.
Rezka mengungkap, selama ini dalam proses penangkapan pelaku terkendala karena pelaku kerap berpindah-pindah. Hingga akhirnya, lokasi pelaku ditemukan saat bekerja di warung nasi uduk di kawasan Sipin, Kota Jambi.
"Posisinya kita gak tahu, gak termonitor itu. Di dusunnya gak ada. Nah belakangan itulah baru dapat, dia (pelaku) di Jambi. Itulah baru anggota lakukan penangkapan dibantu Polresta Jambi," ujarnya.
Sementara, Kapolres Tebo AKBP Wayan Arta Ariawan saat dikonfirmasi mengatakan akan mengecek soal informasi tersebut.
"Saat ini masih kami cek kebenarannya, nanti akan dikonfirmasi kembali," singkat Wayan.
(nkm/nkm)