Puan Ungkap 5 Kandidat Cawapres Ganjar, Siapa Saja?

Puan Ungkap 5 Kandidat Cawapres Ganjar, Siapa Saja?

Dwi Rahmawati - detikSumbagsel
Minggu, 23 Jul 2023 20:35 WIB
Ketua DPP PDIP Puan Maharani dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar usai harlah PKB di Stadion Manahan, Solo, Minggu (23/7/2023).
Puan saat menghadiri Harlah PKB (Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng)
Palembang - Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengungkap 5 kandidat bakal calon wakil presiden (Cawapres) Ganjar Pranowo. Ada nama Ketum PKB Muhaimin Iskandar hingga Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY.

"Sekarang sudah mengerucut 5 salah satunya Cak Imin," kata Puan usai acara Harlah ke-25 PKB, Stadion Manahan, Solo, Minggu (23/7/2023).

Puan lantas menjabarkan 5 nama kandidat cawapres Gubernur Jateng itu. Menariknya, ada nama mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Andika Perkasa.

"Pak Sandiaga, Pak Erick Thohir, Pak Andika, Mas AHY, Cak Imin," ujarnya.

Puan merespons dengan positif daftar 5 kandidat itu. "10 nama (yang dulu), tapi sekarang sudah mengerucut ke 5 nama," kata Puan.

Kriteria cawapres Ganjar

Ganjar Pranowo sebelumnya mengungkap kriteria bakal cawapresnya menjelang Pilpres 2024. Ganjar mengatakan sosok cawapresnya mesti satu visi, energik hingga tak memiliki agenda tersendiri.

"Kriteria harus satu nilai, satu visi, tidak boleh ada agenda sendiri sehingga presiden dan cawapres itu satu paket, dwi tunggal. Kalau itu sudah, maka harus punya semangat sama-sama untuk menjalankan perintah konstitusi dan undang-undang," kata Ganjar dalam sambutan secara virtual di Acara IDE Conference, Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Kamis (20/7/2023).

Ganjar mengatakan sudah melakukan komunikasi dengan banyak pihak terkait cawapres. Meski demikian, ia mengingatkan cawapres mestilah satu visi menjadikan Indonesia sebagai negara maju.

"Soal siapa kemudian, ada banyak sekali sekarang dilakukan komunikasi, tapi visi atau nilai itu harus dipunyai bersama. Kalau itu sudah, maka PR bersama melakukan percepatan pembangunan yang ada karena kita akan mengejar waktu 13 tahun ke depan untuk mencapai cita-cita yang diinginkan," ujar Ganjar.

"Maka kemudian pasangan capres harus punya visi yang sama untuk menuju ke sana. Jika itu tidak, maka yang terjadi adalah tusuk-tusukan dari belakang dan itu tidak bagus untuk Indonesia," sambungnya.


(mud/mud)


Hide Ads