Kisah Pria Dinyatakan 'Sembuh' dari HIV Usai Terapi Berbahaya

Internasional

Kisah Pria Dinyatakan 'Sembuh' dari HIV Usai Terapi Berbahaya

Suci Risanti Rahmadania - detikSumbagsel
Minggu, 23 Jul 2023 11:36 WIB
Ilustrasi orang sakit
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/gorodenkoff)
Palembang -

Seorang pria di Swiss dinyatakan 'sembuh' dari Human Immunodeficiency Virus (HIV). Meski begitu, belum bisa dijamin virus itu tidak akan kembali muncul.

Dikutip dari detikHealth, kasus pria ini terbilang unik. Ia satu-satunya pasien yang menerima sel punca dari donor yang tak memiliki mutasi gen langka, CCR5, yang mampu menghalangi HIV masuk ke dalam sel.

Pada tahun 2018, pria tanpa disebutkan namanya itu menerima transplantasi sel punca untuk melawan bentuk leukemia yang sangat agresif. Ia dinyatakan 'sembuh' dari HIV dengan virus tak terdeteksi setelah menghentikan terapi antiretroviral atau obat yang berguna mengurangi jumlah virus dalam darah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menggunakan antiretroviral tersebut hingga November 2021, saat dokter menyuruhnya untuk menghentikan obat tersebut setelah transplantasi sumsum tulang.

Pria tersebut awalnya didiagnosis HIV pada tahun 1990. Dalam sebuah pernyataan, ia menyampaikan perasaannya setelah dinyatakan 'sembuh'."Apa yang terjadi pada saya luar biasa, ajaib," ucapnya dikutip dari Euronews.

ADVERTISEMENT

Para peneliti belum sepenuhnya yakin HIV tak akan kembali kepada pasien itu. Terkecuali virus itu tidak muncul lagi setelah setahun lebih.

"jika masih belum ada tanda-tanda virus setelah 12 bulan kemungkinan virus itu tidak terdeteksi di masa mendatang akan meningkat secara signifikan," ucap Asier Saez-Cirion, seorang ilmuwan di Institut Pasteur Prancis yang mempresentasikan kasus tersebut di Brisbane.

"Pasien Jenewa tetap 'bebas' HIV karena mungkin transplantasi menghilangkan semua sel yang terinfeksi tanpa memerlukan mutasi yang terkenal atau mungkin pengobatan imunosupresifnya, yang diperlukan setelah transplantasi, berperan," ucapnya lagi.

Sebelumnya ada dua kasus HIV di Boston yang menggunakan sel punca yang tak mengandung gen CCR5 seperti pria di Swiss tersebut. Namun, virus itu muncul kembali beberapa bulan setelah mereka berhenti memakai antiretroviral.

Transplantasi sumsum tulang yang dilakukan oleh pasien Jenewa adalah operasi yang berisiko dan brutal yang tidak dapat dianggap sebagai pilihan bagi semua pasien HIV, melainkan sebagai upaya terakhir bagi mereka yang mengidap kanker dan HIV yang mengancam jiwa.




(mud/mud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads