Kementerian PUPR diminta oleh Presiden Joko Widodo untuk memperbaiki pagar stadion mini di Kapahiang, Bengkulu. Hal itu setelah pagar roboh usai tertiup angin helikopter.
"Terkait robohnya tembok stadion, kemarin (Kamis, 20/7), Bapak Presiden telah memerintahkan Menteri PUPR untuk segera melakukan perbaikan," kata Deputi bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dikutip dari detikNews, Jumat (21/7/2023).
Bey juga memastikan pendaratan helikopter di lokasi sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP). Helikopter itu mendarat dalam jarak aman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meskipun pendaratan helikopter tersebut sudah sesuai standar berada dalam jarak aman yaitu 50-70 meter dari bangunan terdekat," kata Bey.
Sementara Juru Bicara Kementerian PUPR Endra Atmawidjaja memastikan akan memerintahkan tim Balai PUPR di Bumi Raflesia mengecek. Termasuk memastikan kondisi kerusakan untuk segera diperbaiki.
"Kementerian PUPR ditugasi untuk memperbaiki pagar yang roboh di stadion mini Kepahiang kemarin. Untuk itu kami akan segera mobilisasi tim Balai PUPR di Bengkulu untuk cek kondisi dan mulai kerja," kata Endra, Jumat (21/7/2023).
Endra memastikan tim balai akan mulai menghitung berapa biaya yang dibutuhkan. Nantinya, perbaikan dilakukan dengan dana yang telah tersedia di balai yang bersumber dari Kementerian PUPR.
"Bisa langsung dari anggaran Kementerian PUPR yang sudah tersedia di DIPA Balai. Kita hitung dulu kebutuhannya," katanya.
Sebelumnya Momen robohnya pagar itu terekam dalam sebuah video seperti dilihat detikSumbagsel, Kamis (20/7/2023).
Ketua DPRD Kabupaten Kepahiang, Windra Purnawan membenarkan robohnya pagar stadion mini di Desa Padang Lekat, Kecamatan Kepahiang, pada Rabu (19/7). Pagar itu roboh tertiup angin dari baling-baling helikopter yang akan mengecek kesiapan kunjungan Jokowi.
"Benar pagar stadion mini di desa Padang Lekat yang dibangun provinsi Bengkulu dengan anggaran Rp 800 juta roboh saat terkena angin heli yang mendarat," kata Windra kemarin.
Windra menjelaskan, stadion mini tersebut merupakan proyek milik Dinas Pemuda dan Olah Raga Provinsi Bengkulu yang dibangun pada November 2022 lalu dan baru selesai pengerjaannya. Stadion tersebut belum diserahkan ke Kabupaten Kepahiang.
"Kita juga heran masa dengan angin dari heli saja sudah roboh, berarti kualitas bangunan temboknya yang kurang baik," jelas Windra.
(ras/ras)