Sopian, mengalami luka parah akibat diserang beruang saat berada di kebun kelapa sawit. Ia terbebas dari cengkraman usai bergulat dengan hewan buat tersebut.
Warga Desa Pematang Gadung, Kecamatan Mersam, Kabupaten Batanghari, Jambi menjalani perawatan di Rumah Sakit Hamba Muara Bulian. Pria 58 tahun itu mengalami luka parah di mata hingga beberapa anggota tubuh akibat cakaran beruang.
Kejadian ini terjadi pada Rabu (19/7) siang sekitar pukul 13.00 WIB. Saat itu, Sopian sedang melakukan memungut jatuhan buah sawit di kebun milik warga. Lalu bagaimana korban bisa selamat?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi waktu diserang, ternyata korban ini sempat bergulat dengan beruang itu. Hal itu lah yang akhirnya buat korban selamat dari serangan beruang," kata Kades Pematang Gadung, M Iksan kepada detikSumbagsel, Kamis (20/7/2023).
Korban dan beruang bergulat sengit hingga sekitar 5 menit. Serangan beruang yang begitu bertubi-tubi ternyata dapat dihadapi oleh korban hingga terbebas dari cengkraman.
"Korban saat bergulat itu sempat 4 atau 5 kali berhasil menendang kepala beruang itu, padahal beruang itu juga sudah mau menerkam paha nya tetapi dapat dilepas oleh korban, pukulan lalu sepakan ke bagian kepala beruang oleh korban itu lah yang mungkin melepaskan terkaman dan korban bisa selamat walau kondisi luka parah," ujar Iksan.
Saat lepas dari terkaman, korban berhasil melarikan diri sejauh mungkin dari hewan buas itu. Dia kemudian menghubungi anaknya untuk meminta pertolongan dalam kondisi tubuh penuh luka.
"Yang luka itu bagian mata sebelah kiri korban ya yang saat ini dinyatakan cacat, karena bola matanya nyaris keluar, kemudian kulit kepala terkelupas sama dengan bagian paha nya dan bagian tubuh lainnya juga ikut terluka bekas cakaran," terang Iksan.
Apalagi, Iksan menyebut Sopian nyaris kepalanya diterkam oleh beruang besar itu namun berhasil dihalau olehnya.
"Itu kan mata nya korban itu keluar karena kena gigitan beruang, tetapi masih dapat selamat karena ada perlawanan dari korban," sebut dia.
Iksan juga mengatakan, kejadian warga diserang beruang itu bukan yang pertama kali. Artinya kejadian konflik hewan dan manusia di desa nya itu sudah kerap terjadi sehingga tentunya menghawatirkan warga yang beraktivitas.
"Kalau kejadian ini sudah kedua atau ketiga lupa yang jelas ini bukan kali pertama walaupun jarak kejadiannya memang jauh tapi sudah meresahkan tentunya ya. Karena warga yang mau beraktivitas ke kebun tentunya takut," terang Iksan.
"Kalau untuk beruang ini masih belum dapat, rencana tadi pihak BKSDA sudah mau turun lakukan pencarian beruang cuman kondisi hujan maka dibatalkan karena akses ke kebun sawit itu licin jalannya," pungkas Iksan.
(mud/mud)