Paman dari NA (3), balita yang tewas terlindas truk di Makassar, mengungkap kondisi kakak korban alias keponakannya. Kakak korban mengalami trauma berat hingga sang paman meminta agar semua video kejadian tak lagi disebarkan. Bila perlu dihapus.
"Saya sangat berharap tak ada lagi yang menyebarkan video kejadian itu. Saya harap semua media dapat menghapusnya. Kami takut hal yang tak diinginkan terjadi kepada keponakan kami," ungkap Abu, paman korban yang tinggal di Palembang, Senin (17/7/2023).
Abu menjelaskan, saat ini kondisi psikologis kakak korban benar-benar down. Kakak korban yang masih berusia 17-18 tahun itu bahkan nyaris tidak keluar kamar semenjak kejadian karena merasa bersalah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami kasihan, kakak kandungnya itu trauma berat tidak mau keluar dari kamar. Dia merasa sangat bersalah atas kejadian itu. Selain dia, semua keluarga di sana (Makassar) juga sedang berduka, termasuk kakak kandung saya yang merupakan orang tuanya," imbuh Abu.
Seperti diketahui, peristiwa itu terjadi pada Sabtu (15/7/2023) tatkala korban dan kakaknya pergi ke toko kelontong naik motor. Sang kakak masuk ke toko kelontong, sementara korban duduk di atas motor sendirian.
Mendadak motor itu mundur perlahan hingga korban jatuh ke jalan raya. Nahas, ketika itu ada truk melintas dan tak sempat menghindari korban.
Abu menambahkan, saat ini kakak korban baru lulus SMA dan akan menjadi mahasiswa. Namun pasca peristiwa itu, keluarga khawatir kondisi psikisnya akan terganggu.
"Saya sendiri sebenarnya ingin sekali berangkat ke sana untuk menenangkan mereka. Tapi karena terhalang tugas sehingga saya tak bisa ke sana. Jadi orang tua saya saja yang sudah berangkat ke Makassar," ujarnya.
Video kejadian nahas itu sempat tersebar di dunia maya. Abu berharap orang-orang yang telanjur menyebarkannya bisa menghapus video detik-detik kejadian memilukan itu.
"Saya dari pihak keluarga memohon kepada masyarakat Indonesia, khususnya di Kota Makassar untuk dapat menghapus atau tidak menyebarkan lagi video kejadian yang menimpa keponakan kami tersebut," katanya.
(des/des)