Hilangnya Redho Tri Agustian (21), mahasiswa asal Pangkalpinang terus diusut seiring dengan pengungkapan kasus mutilasi di Sleman, Jogjakarta. Berbagai pihak bahkan menduga bahwa korban mutilasi itu adalah Redho. Termasuk keluarga, pihak kampus, dan temannya.
Teman Redho, Apriyansah Awahab mengaku sempat bersama dengan Redho di malam terakhir sebelum Redho dilaporkan hilang. Dilansir detikJateng, Apriyansah makan malam bersama Redho di sebuah warung dekat kos mereka.
"Awalnya dianyatakan hilang itu hari Selasa. Padahal Selasa dinihari jam 12 (00.00 WIB) lewat itu dia sama saya di tempat makan lagi pesan makan," kata Apriyansah, Senin (17/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, belum juga mereka makan, Apriyansah mengaku Redho buru-buru pamit pulang ke kos. Redho bahkan meminta agar makanannya dibungkus saja.
"Pas dia balik itu buru-buru, dia bungkus (makanan). Saya sempat mengajak barengan (pulang ke kos), tapi dia mau duluan karena lapar soalnya," katanya.
Apriyansah melanjutkan makan di warung tersebut. Tak lama kemudian, dia juga pulang ke kos. Namun saat itu, Apriyansah mengaku tidak lagi melihat Redho di kos-kosan. Saat dicek di CCTV pun, Apriyansah baru tahu bahwa Redho tidak kembali ke kosan sama sekali pada malam itu.
"Cek CCTV tidak kembali ke sini, entah dia makan di luar atau gimana. Dari CCTV jam 12 (00.00) ke atas, dari tempat makan langsung pergi," tutur Apriyansah.
Malam itu, kata dia, Redho mengenakan celana pendek warna hitam dan hoodie hijau. Redho juga tidak membawa banyak barang, hanya handphone dan chargernya saja.
Lantas pihak keluarga Redho melapor ke polisi bahwa Redho hilang. "Terus polisi datang ke sini (kos) hari Kamis (13/7)," lanjut Apriyansah.
Teman-temannya juga mencoba membantu dengan berusaha menghubungi Redho lewat telepon maupun WhatsApp. Awalnya pesan WhatsApp ke Redho masih centang dua alias tersampaikan. Namun tidak ada respons. Lalu pada Selasa malam, WhatsApp Redho sudah centang satu alias tidak aktif.
"Katanya teman-teman sempat menghubungi, dihubungi sebentar itu centang dua dan besok dihubungi lagi sudah centang satu. Selasa siang itu dihubungi masih centang dua tapi tidak dibalas. Malamnya itu sudah tidak aktif sampai sekarang," imbuhnya.
(des/des)