Kulit wajah Tya, wanita asal Kalimantan Timur, 'gosong' usai setahun berhenti memakai skincare mengandung merkuri. Dokter menyebut kejadian itu kemungkinan karena okronosis atau pos inflamasi.
"Sebenarnya aku nggak langsung berhenti (memakai skincare bermerkuri). Masih beberapa kali pakai, tapi di akhir tahun mulai muncul flek-flek hitam," kata Tya seperti dikutip dari detikHealth, Minggu (16/7/2023).
Tya menduga yang dia alami karena sinar matahari. Karena kebetulan dia bekerja di luar ruangan. "Tapi kok nggak mau hilang," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tya sempat memakai beragam skincare dan berkonsultasi ke klinik, namun kondisinya tak kunjung membaik.
Dokter spesialis kulit dari DNI Skin Centre, dr I Gusti Nyoman Darmaputra menjelaskan, ada sejumlah kemungkinan penyebab warna kulit berubah gelap setelah penggunaan krim wajah bermerkuri.
"Kalau okronosis murni, itu susah sekali," kata Darma. Okronosis adalah kelainan kulit yang ditandai dengan pigmentasi biru kehitaman atau keabu-abuan.
Kemungkinan kedua karena pos inflamasi. "Post inflammatory hyperpigmentation artinya kehitaman setelah peradangan itu sering terjadi kalau orang yang terjadi iritasi karena penggunaan krim-krim yang digunakan menimbulkan iritasi kena matahari pas penyembuhannya bisa gelap gosong seperti itu," urai Darma.
Kemungkinan lainnya karena melasma atau flek hitam di wajah.
Darma menjelaskan, merkuri adalah logam berat yang berbahaya bagi tubuh. Bahan tersebut menghambat tirosinase yang membuat kulit gelap jadi putih. Cara kerja merkuri yang seperti itulah yang kerap kali membuat sebagian orang senang memakainya.
Artikel ini telah tayang di detikHealth dengan judul Dokter Ungkap Penjelasan Medis di Balik Viral Kulit 'Gosong' gegara Krim Merkuri. Untuk berita dan ulasan kesehatan, baca detikHealth.
(trw/trw)