Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, menargetkan tahun 2024 angka stunting menjadi 14 persen. Angka ini dinilai realistis karena pada tahun 2023 OKI mampu menurunkan stunting yang cukup signifikan dari 32,2 persen menjadi 15,1 persen.
Sekretaris Daerah (Sekda) OKI, Asmar Wijaya mengatakan bahwa OKI menjadi kabupaten terbaik pertama dalam penurunan stunting dibandingkan kabupaten dan kota lain di Bumi Sriwijaya. Sebab OKI berhasil menurunkan angka stunting sebanyak 17,1 persen.
"Ini jadi motivasi kita semua untuk terus mempertahankan. Bahkan meningkatkan kualitas kinerja kita sebagai tim percepatan penurunan stunting", katanya, Rabu (12/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan itu saja, Asmar pun mengajak para mitra dan Dinas Pengendalian Pendudukan dan Keluarga Berencana (DPPKB) OKI untuk memberikan dukungan dan komitmennya membantu mensukseskan program percepatan penurunan stunting.
"Tugas kita belum tuntas hanya sampai di sini, tetap jaga kekompakan perkuat strategi pencegahan dan penurunan untuk menuju kabupaten zero kasus stunting," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan, Mediheryanto, mengapresiasi kinerja yang telah dilakukan oleh tim percepatan penurunan stunting di Kabupaten OKI.
Dia meminta untuk menurunkan angka stunting tidak setengah-setengah, terutama di daerah yang memiliki otoritas untuk melakukan upaya percepatan dalam penurunan stunting.
"OKI sudah melakukan tugas dengan baik, saat ini pertahankan bila perlu dilakukan peningkatan capaian untuk ke depannya," katanya.
Medi mengingatkan seluruh pihak tidak lenggah dengan capaian prestasi penurunan angka stunting. Dia meminta semua pihak untuk tetap fokus berkinerja dengan baik.
"Teorinya maupun teknisnya Kabupaten OKI sudah on the right track. Hanya saya tekankan, kepada kawan-kawan dari Kabupaten OKI bisa mengadopsi hal baik lain di daerah lain ataupun sebaliknya," ujarnya.
(ras/ras)