Lagi, Gubernur Edy jadi Sorotan gegara Tidak Setuju Menhan dari Militer

Regional

Lagi, Gubernur Edy jadi Sorotan gegara Tidak Setuju Menhan dari Militer

Ahmad Arfah Fansuri Lubis - detikSumbagsel
Jumat, 07 Jul 2023 09:04 WIB
Momen Hangat Prabowo, Edy dan Bobby di Acara Nikahan Dahnil Anzar.
Ilustrasi Foto: Ahmad Arfah/detikSumut
Palembang -

Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi kembali menjadi sorotan atas pernyataannya tentang posisi Menteri Pertahanan (Menhan) yang semestinya ditempati spil. Pernyataan tersebut dilontarkan mantan ketua PSSI tersebut di acara Pelantikan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Sumut.

Edy menyinggung bahwa jabatan yang ditempati oleh Prabowo Subianto saat ini merupakan jabatan yang sebaiknya ditempati spil. Menurut mantan Pangkostrad itu menuturkan bahwa Edy dan Myanmar yang memiliki Menteri Pertahanan dari kalangan militer.

Edy mengatakan posisi itu sebaiknya diisi oleh rakyat biasa alias sipil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya dulu mantan tentara. Dulu saya dididik untuk perang, itu tidak bisa perang sendiri. Ada namanya pola operasi," kata Edy dalam sambutannya saat acara, Kamis (6/7/2023) yang dilansir dari detikSumut.

Edy mengatakan tentara berperang harus mendapatkan dukungan dari masyarakat. Hal ini sesuai dengan pola operasi militer untuk perang (OMP) dan operasi militer selain perang (OMSP).

ADVERTISEMENT

"Dua-duanya sangat memerlukan rakyat. Kenapa? saya lompat dulu ke (pembahasan) bawah tadi, paragraf, susunan, operasi tadi itu diawali dengan cipta kondisi," sebutnya.

Kemudian, Edy bicara tentang strategi dalam perang untuk menahan serangan musuh yang salah satunya disebut operasi pertahanan pantai. Operasi-operasi ini diatur oleh Menteri Pertahanan.

"Siapa yang mengatur ini? Menhan. Siapa ini Menhan, haruskah militer? Saya tidak setuju Menhan itu dari militer," tuturnya.

Edy mengatakan saat ini hanya ada dua negara yang memiliki Menteri Pertahanan memiliki latarbelakang militer. Dua negara itu yakni Indonesia dan Myanmar.

"Di dunia manapun, saat ini Menhan yang dipimpin mantan militer itu Myanmar dan Indonesia," sebutnya.

Edy mengatakan jika dirinya lebih setuju jika posisi Menhan itu diisi oleh sipil. Alasannya karena perang itu melibatkan semua pihak yang ada di suatu negara, bukan hanya dari kalangan militer.

"Kenapa? Karena perang itu bukan hanya militer. Perang itu melibatkan semua yang ada di negara," jelasnya.

Artikel ini dilansir dari detiksumut dengan judul, "Gubsu Edy: Saya Tidak Setuju Menteri Pertahanan dari Militer"




(bpa/bpa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads