3 Hal yang Diungkap Polisi di Kasus Lift Anjlok Tewaskan 7 Pekerja

Lampung

3 Hal yang Diungkap Polisi di Kasus Lift Anjlok Tewaskan 7 Pekerja

Tim detikSumbagsel - detikSumbagsel
Jumat, 07 Jul 2023 06:26 WIB
Penampakan tali lift barang sekolah Az Zuhra Lampung putus
Foto: Tommy Saputra
Bandar Lampung -

Insiden terjadi di Sekolah Az Zahra Bandar Lampung. Dalam proyek renovasi, 7 pekerja tewas akibat lift anjlok. Polisi turun tangan.

Peristiwa tersebut terjadi pada pukul 16.30 WIB, Rabu (5/7/2023) di sekolah Az-Zahra yang beralamat di Jalan Mayjend D.I Panjaitan, Kecamatan Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung.

Sejumlah saksi, termasuk pihak sekolah, diperiksa. Berikut hal-hal yang diungkap polisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kronologi dan Kondisi Korban

Berdasarkan keterangan saksi-saksi, pekerja hendak pulang sebelum kejadian nahas tersebut. 9 Pekerja naik lift berukuran 1,5 x 1 meter bersamaan. Diduga karena tak kuat, tali katrol putus dan lift anjlok terjun bebas dari lantai 5.

Para pekerja dalam posisi bertumpuk di lift berukuran kecil tersebut. Semua terluka cukup parah, 7 di antaranya meninggal saat dievakuasi ke RS Bumi Waras.

ADVERTISEMENT

"Korban dikatakan ada yang masih dalam kondisi sadar dan rata-rata mengalami patah tulang di bagian tubuhnya," jelas Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Dennis Arya Putra.

Lift Barang

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), lift yang dipakai pekerja bukan lift orang tapi barang.

"Kami sudah cek, tali katrol lift itu putus dan memang itu lift bukan diperuntukkan untuk orang melainkan untuk barang," kata Direktur Ditreskrimum Polda Lampung Kombes Reynold Hutagalung.

Polisi mengumpulkan proyek, termasuk penanggung jawab proyek. "Iya kami akan meminta data-data dari pihak sekolah ini, untuk mengetahui sejauh mana kelayakan prosedur K3-nya," ujarnya.

Tak Dilaporkan Polisi

Pihak Sekolah Az-Zahra disebut tak melaporkan kejadian tersebut. Polisi mengaku mengetahui informasi dari warga.

"Iya nggak ada laporan ke kami usai peristiwa itu. Kami mendapatkan informasi dari warga setelah dua jam peristiwa itu terjadi," kata Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Dennis Arya Putra.

Pihak sekolah beralasan tak langsung melaporkan kejadian itu ke polisi karena fokus menangani korban.

"Jadi kami sampaikan itu bukan ditutupi tetapi kami fokus untuk menangani para korban, kan keadaannya pada saat itu tengah panik," kata Kepala Sekolah Dasar Az-Zahra, Iqbal Hafiz Hakim

Iqbal menambahkan saat kejadian, sekuriti mengevakuasi para korban hingga memakan waktu selama satu jam.

"Iya mereka (sekuriti) itu berusaha menolong mengevakuasi para korban, mereka saat saya tanya masih shock. Jadi bukan ditutupi ya," tegasnya.




(trw/trw)


Hide Ads