Pusat klub malam dan lokasi prostitusi terkenal di Singapura, Orchard Towers, sebentar lagi tinggal nama. Pihak berwenang memaksa pindah klub malam sesuai tenggat, yakni awal Agustus mendatang.
Insider seperti dikutip detikTravel dari CNBC Indonesia, Selasa 4/7/2023), menyebutkan Orchard Towers akan dijadikan tempat penjualan barang antik, karpet, dan bingkai foto.
Para pemilik klub tak setuju. Kebijakan itu mengancam sumber pendapatan, tak hanya pemilik melainkan pekerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Standar hidup di Singapura sangat tinggi. Industri kehidupan malam di Singapura memungkinkan orang untuk mengambil pekerjaan sampingan," ungkap pemilik klub Ipanema, Ong.
Senada, pemilik klub malam Naughty Girl, Abe Isaac, menyebutkan tak ada tempat di Singapura yang cocok sebagai lokasi hiburan malam.
"Saya telah melihat ke seluruh Singapura, tetapi tidak ada tempat yang cocok. Klub saya seluas empat ribu kaki persegi, dengan live band, panggung, dan semua talenta Singapura," kata Isaac.
"Butuh waktu 40 tahun bagi Orchard Towers untuk menjadi pusat hiburan yang dikenal di seluruh dunia. Namun, semua itu hilang hanya dalam beberapa bulan dan menghancurkan seluruh industri," tambahnya.
Orchard Towers selesai dibangun pada tahun 1975. Lokasinya di pojok Jalan Claymore dan Orchard. Di dekatnya ada tower apartemen, sebagian dihuni ekspatriat.
Orchard Towers sempat jadi sorotan karena insiden pembunuhan. Pada 2002 silam, ekspatriat Inggris membunuh 2 orang dan menyimpan jasad korban di mobil lantai 6. Kasus ini dikenal dengan Orchard Towers double murder.
Di tahun 2019, terjadi pembunuhan brutal terhadap keturunan India di Naughty Girl Club. Tujuh orang terlibat. Dalam sidang, sesuai peran, hanya 1 di antaranya yang divonis hukuman mati.
Artikel ini telah tayang di detikTravel dengan judul Prostitusi Termasyhur di Singapura Tutup! Banyak Kupu-kupu Malam Nganggur. Untuk informasi seputar wisata dan destinasi populer, baca detikTravel.
(trw/trw)