Beruang Madu Dipukuli Warga Saat Polisi Salat Jumat

Sumatera Selatan

Beruang Madu Dipukuli Warga Saat Polisi Salat Jumat

Prima Syahbana - detikSumbagsel
Sabtu, 01 Jul 2023 21:03 WIB
Black Bear in Jasper National Park, Canada
Foto: (iStock)
Pagar Alam -

Polres Pagar Alam mengungkapkan penyebab dan kronologi seekor beruang madu mati dikeroyok warga. Dari penuturan anggota Polsek Pagar Alam Utara yang turun ke lokasi saat kejadian, beruang tersebut dipukuli warga saat polisi salat Jumat.

Kapolres Pagar Alam AKBP Erwin Irawan menjelaskan, peristiwa itu bermula ketika beruang madu itu masuk ke permukiman. Dari informasi para warga, Kapolsek Pagar Alam Utara beserta jajaran pun langsung datang ke lokasi.

Pada saat personil kepolisian datang, beruang itu bersembunyi. Polisi pun mengimbau kepada warga untuk tidak menyakiti atau membunuh binatang tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat anggota datang ke lokasi pagi hari, beruang sembunyi. Kapolsek sudah memberikan imbauan untuk berhati-berhati dan jangan sampai (beruangnya) dibunuh karena merupakan binatang yang dilindungi," katanya.

Bahkan pihaknya juga langsung menghubungi Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk meminta bantuan agar beruang tersebut dapat segera dievakuasi. Karena beruang tidak kunjung keluar, tim dari Polsek pun bertolak sejenak untuk salat Jumat.

ADVERTISEMENT

"Karena lama tidak keluar-keluar beruangnya, Kapolsek dan anggota melaksanakan salat Jumat," lanjut Erwin.

Diduga saat anggota sedang melaksanakan salat, beruang itu kembali muncul ke permukiman dan pihak BKSDA tak kunjung datang. Warga yang mengetahui dan terancam akan keberadaan beruang itu pun spontan berusaha menangkapnya hingga memukuli beruang itu dan akhirnya beruang itu mati.

"Setelah melaksanakan salat Jumat, mendengar kabar beruang sudah mati dan dikubur oleh warga," katanya.

Menurut Erwin, warga bukan tanpa alasan hendak menangkap beruang itu. Warga juga tak tahu jika beruang itu akan mati karena mereka pukuli, mengingat saat penangkapan warga tak didampingi perwakilan dari pihak BKSDA.

"Hal ini dikarenakan warga ketakutan beruang itu akan menyerang warga, karena sudah masuk di permukiman. Warga sementara berkumpul di rumah orang yang melaksanakan sedekahan, akhirnya beruang tersebut diburu dan dibunuh," bebernya.

Terkait matinya beruang itu karena dianiaya warga, polisi pun tak tinggal diam dan langsung menginterogasi semua warga yang terlibat termasuk pejabat desa setempat.

"Kami sudah melakukan interogasi ke pihak pemerintahan setempat. Disampaikan beliau (pejabat desa) sudah tidak bisa membendung lagi rasa ketakutan warga yang berjumlah banyak, dan akhirnya beruang tersebut terbunuh," ungkapnya.

Erwin berharap kejadian seperti ini tak lagi terulang. Pasca kejadian tersebut pihaknya bersama pihak BKSDA langsung mengimbau masyarakat untuk tidak membunuh hewan yang dilindungi seperti beruang madu yang tewas tersebut.

"Selanjutnya kami bersama-sama dengan BKSDA melakukan sosialisasi dan edukasi kepada warga terkait perlakuan terhadap binatang yang dilindungi," tutupnya.




(des/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads