.webp)
Ribuan warga Palembang melaksanakan salat Id di sekitar Masjid Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo atau Masjid Agung. Sebagian besar jemaah yang salat di luar masjid menggunakan alas koran, yang sayangnya ditinggalkan begitu saja usai salat.
Pantauan detikSumbagsel di lokasi, Kamis (29/6/2023), banyak koran bekas berserakan di pelataran Masjid Agung dan jalan sekitar masjid. Selain sampah koran, banyak juga sampah plastik bekas dipakai jemaah.
Rahmat, petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Palembang mengatakan, pemandangan koran bekas usai salat di pelataran Masjid Agung ini sudah biasa ditemukan setiap tahunnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekitar 2-3 ton koran sampah yang harus kami bersihkan di pelataran Masjid Agung ini," kata Rahmat.
Menurutnya, untuk membersihkan seluruh koran itu, petugas membutuhkan waktu hingga 2-3 jam.
"Sudah disapu koran-koran bekas ini kita kumpulkan lalu dimasukkan ke bak sampah," lanjutnya.
Rahmat menyayangkan masih banyak warga yang belum memiliki kesadaran untuk membuang sendiri sampah koran yang baru saja dipakai. Meskipun ada petugas kebersihan, menurutnya akan lebih baik jika jemaah tidak membiarkan koran bekasnya sendiri berserakan.
"Diharapkan warga yang menggunakan koran bekas ini bisa membersihkan alas sajadahnya agar tidak banyak sampah koran bekas berserakan," ungkapnya.
Tidak semua warga yang datang ke Masjid Agung dapat tertampung di dalam masjid, sehingga banyak yang salat di luar dengan sajadah dialasi koran. Ada warga yang sudah membawa koran bekas sendiri dari rumah, ada pula yang baru membeli di lokasi dengan harga Rp 2.000 saja.
Sementara itu, Kepala DLHK Kota Palembang Mustain pun turut membenarkan bahwa sampah koran bekas usai pelaksanaan Idul Adha mencapai 2-3 ton. Namun, angka itu lebih sedikit daripada saat salat Idul Fitri.
"Idul Fitri kan ada momen mudik ke kampung halaman, jumlah warga pun bertambah dan jamaah yang salat juga bertambah," ujarnya.
(des/des)
