Seorang mahasiswi Universitas Sriwijaya (Unsri), menjadi korban kebakaran. Akibat kejadian tersebut, laptop yang berisikan bahan-bahan skripsi ludes terbakar bersama rumahnya.
"Saya spontan nangis waktu kebakaran karena laptop yang berisikan judul skripsi dan 3 bab bahan skripsi sudah saya tulis harus habis seketika," ujar Marista Berlyana, Selasa (27/6/2023).
Diketahui kebakaran tersebut terjadi, Minggu (25/6/2023) sekitar pukul 07.00 WIB di Jalan D.I Panjaitan, Gang Sabar, Kecamatan Plaju, Kota Palembang dari kejadian tersebut empat unit rumah, salah satunya milik Marista ikut ludes di lalap api.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantau detikSumbagsel di lokasi kebakaran, rumah Marista habis terbakar dan hanya tersisa puing-puing saja. Bahkan terlihat keluarga Marista duduk di depan rumahnya yang sudah rata dengan tanah.
Sesekali terlihat ia menerima tamu antara lain dari Tagana, Kecamatan dan Dinas Sosial Kota Palembang untuk memberikan bantuan.
Mahasiswi jurusan Pendidikan Ekonomi ini tengah fokus mengerjakan 3 judul skripsi dan 3 bab pertama untuk masing masing - masing judul skripsi. Hal itu dikarenakan agar saat masuk kuliah ia tinggal mengajukan 3 judul dan berharap dari ketiga judul ada yang diterima.
"Saya sudah merencanakan untuk siap - siap skripsi. Karena kebetulan di fakultas kami tidak ada lagi ujian proposal, jadi tinggal ajukan judul dan langsung membuat skripsi," ungkapnya.
Namun, lanjut Marista, apa yang ia rencanakan dengan terjadi sangatlah berbeda. Semua barang berharga miliknya mulai dari laptop, printer, rumah,motor dan semua barang berharga miliknya ludes terbakar dalam sekejap.
"Saya sangat sedih sekali. Perjuangkan untuk mendapat laptop itu sangat susah. Saya beli laptop second dari hasil kerja part time saat libur kuliah. Tapi ternyata dapat musibah," ujarnya sedih.
Menurutnya, 3 judul skripsi dan 3 bab pertama untuk masing - masing judul sudah ia simpan di flashdisk. Tapi ternyata flashdisk juga ikut terbakar.
"Untungnya judul skripsi itu saya simpan di handphone ini tapi untuk bahannya tidak ada. Tapi bagaimana mau mengerjakan, laptop saja saya tidak punya lagi," ujarnya.
Masih dikatakan Marista, pasca kebakaran dosen dan Kepala Program Studi sudah datang untuk melihat keadaan Marista. Mereka menyuruh Marista untuk fokus ke akademik seperti mengurus surat menyurat, untuk bahan skripsi tidak usah di fikirkan dulu.
"Katanya fokus dulu untuk urus surat menyurat kalau skripsi tidak usah di fikirkan dulu. Tapi bagaimana mau buat skripsi, laptop saja saya tidak punya. Jangankan laptop rumah saja ini masih menumpang di rumah keluarga jadi masih banyak yang harus difikirkan tapi saya berharap saya bisa punya laptop baru lagi," pungkasnya.
(mud/mud)