Adian Miliki Kalkulasi Dukungan Partai Demokrat Berlabuh Dimana

Nasional

Adian Miliki Kalkulasi Dukungan Partai Demokrat Berlabuh Dimana

Tim detikNews - detikSumbagsel
Senin, 26 Jun 2023 09:02 WIB
Diskusi bertema Menyorot Rencana IPO PT AMMAN Mineral: Perspektif Regulasi dan Akademik digelar di Jakarta. Diskusi itu menghadirkan Anggota Adian Napitupulu.
Ilustrasi Adian Napitupulu. Foto: Agung Pambudhy
Palembang -

Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu mengungkap analisisnya terkait peta bakal calon presiden (bacapres) di Pilpres 2024. Adian juga mengaku memiliki kalkulasi mengenai ke mana dukungan Partai Demokrat akan berlabuh nantinya.

"Gue punya kalkulasi tapi dalam konteks itu gue tidak punya kompetensi menjawab. Karena itu ranah partai," kata Adian di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (24/6) malam. Adian menjawab pertanyaan apakah yakin bahwa nantinya di Pilpres 2024 hanya ada dua pasangan calon.

Dilansir dari detikNews, Adian yakin bakal ada bacapres yang suaranya bakal tergerus habis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gini lho. Akan ada bacalon, bacapres yang suaranya tergerus habis," katanya.

Saat ditanya apakah bacapres yang dimaksud adalah Anies Baswedan yang didukung NasDem, PKS, dan Demokrat, Adian mengatakan iya.

ADVERTISEMENT

"Sepertinya iya," ungkapnya.

Adian kemudian menjelaskan mengenai kalkulasinya. Menurutnya, suara masyarakat akan kembali pada suara asalnya.

"Ada sebagian kembali ke Prabowo. Ada sebagian kembali ke Ganjar yang memang bagian dari suara Jokowi kemarin. Makanya Jokowi sekarang ke Ganjar, besok ke Prabowo. Sekarang ke Ganjar, besok Prabowo. Suaranya balik lagi, balik lagi, balik lagi, balik lagi," tutur Adian.

"Ya itulah fungsi endorse. Ini kalkulasi ya," imbuh anggota DPR RI itu.

Adian juga menjawab perihal apakah keyakinan tersebut juga buntut dari mimpi Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Adian mengatakan bahwa dia lebih percaya dengan kalkulasinya ketimbang menafsirkan mimpi.

"Gini ya. Kalau gue tu lebih percaya pada perhitungan dan kalkulasi daripada sibuk menafsirkan mimpi. Kalau gue begitu. Bahwa SBY boleh bermimpi itu hak dia, tapi gue lebih suka pada kalkulasi daripada menafsirkan mimpi," kata Adian.




(bpa/bpa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads