Kesalnya Keluarga Korban Titanic, Bangkai Kapal Dijadikan Objek Wisata

Internasional

Kesalnya Keluarga Korban Titanic, Bangkai Kapal Dijadikan Objek Wisata

Tim detikTravel - detikSumbagsel
Minggu, 25 Jun 2023 21:07 WIB
Mengapa area laut di sekitar bangkai kapal Titanic berbahaya?
Foto: BBC World
Palembang -

Tragedi kapal selam Titan milik OceanGate kembali membuka perbincangan di seluruh dunia tentang Titanic. Keluarga korban tenggelamnya RMS Titanic pada April 1912 pun mengungkapkan kekesalan mereka karena bangkai kapal itu dijadikan 'tontonan' atau atraksi hiburan layaknya Disneyland.

Dilansir detikTravel, kekecewaan itu mereka utarakan karena semakin banyak ekspedisi laut dalam menuju bangkai Titanic dilakukan, dan sebagian ditujukan sebagai perjalanan wisata seperti yang ditawarkan OceanGate.

Menurut mereka, hal itu tidaklah pantas karena sama saja tidak menghormati para korban yang tewas dalam tragedi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah kuburan, semua orang yang meninggal dengan semua jasadnya ada di sana. Sekarang ini hampir seperti Disneyland dengan semua orang yang pergi ke sana untuk melihat," ungkap Mark Petteruti, cucu dari korban selamat dalam tragedi Titanic, seperti dikutip detikTravel dari New York Post, Sabtu (24/6/2023).

Yang lain berpendapat, tidak ada gunanya turun ke laut dalam untuk melihat bangkai kapal Titanic karena itu sama saja dengan melihat makam. Apalagi sampai harus membayar ratusan ribu dollar atau miliaran rupiah.

ADVERTISEMENT

"Saya pikir itu menjijikkan, sejujurnya. Apa yang ingin Anda lihat, Anda ingin mengintip? Saya ingin (tur) dihentikan, jujur saja. Tidak ada gunanya. Anda akan pergi ke sana untuk melihat kuburan. Apakah Anda ingin menggali kuburan paman atau bibi Anda untuk melihat kotak itu?" kata John Locascio (69), salah satu keponakan dari korban tewas dalam tragedi Titanic.

Sean Maher, cicit dari salah satu korban tewas bernama James Kelly, juga menyayangkan tindakan orang-orang yang 'nekat' menyelam dengan kapal selam tersebut hingga harus meregang nyawa.

"Sangat menyedihkan jika ada orang yang kehilangan nyawanya dengan cara seperti itu. Tetapi menurut saya, mereka seharusnya tidak berada di sana (bangkai Titanic) sejak awal. Kita harus membiarkan orang-orang di sana beristirahat dengan tenang," kata Maher.

Kapal selam Titan hilang dalam perjalanannya menuju bangkai Titanic, Minggu (19/6/2023) lalu. Kapal tersebut membawa lima orang awak, termasuk pilot. Kelimanya dipastikan tewas dalam insiden tersebut.




(des/des)


Hide Ads