Hai detikers, pekan depan akan ada libur panjang yang dapat dimanfaatkan untuk berwisata. Pasalnya pemerintah telah menetapkan 2 hari cuti bersama dan 1 hari libur idul adha.
Nah bagi kamu yang ingin mengisi masa liburan tersebut dengan berwisata, ada baiknya mengunjungi destinasi alam. Kenapa destinasi alam? Jawabanya karena destinasi alam dapat membuang rasa sepi yang sangat berbahaya untuk diri manusia.
Hal ini juga akan menjadi salah satu kebutuhan untuk kesehatan mental. Karena kontak dengan alam dapat mengatasi kesepian dengan memudahkan manusia berkomunikasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesimpulan itu merupakan dari hasil temuan Profesor Katherine Johnson, Profesor Sarah Bekessy, Dr Nerkez Opacin, dan Dr Nicholas Hill dari Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) University, bekerja sama dengan Many Coloured Sky.
Dikutip dari laman RMIT University yang dilansir detikEdu menyebutkan bahwa tim peneliti menilai hubungan awal orang kesepian dengan alam. Mereka menilai manfaat penerapan resep alam akan rasa kesepian, keterhubungan, dan kualitas hidup yang dimiliki.
Mereka kemudian menggunakan resep sosial berbasis alam bagi responden. Bentuknya yakni kegiatan berbasis alam. Fungsinya yakni memperkuat struktur sosial untuk meningkatkan kesehatan mental dan fisik.
Para peneliti lantas mendampingi peserta atau subjek penelitian dan mengunjungi destinasi alam di area Metropolitan Melbourne selama beberapa minggu. Semua tempat yang dikunjungi bisa diakses menggunakan transportasi umum.
Sebelum berjalan menuju destinasi, ternyata para peneliti mendorong kelompok fokus untuk melakukan interaksi sosial awal.
Peneliti tidak hanya melihat bagaimana para peserta membangun hubungan dengan alam, tetapi juga meninjau bagaimana lingkungan dapat menginspirasi hubungan sosial di antara peserta.
Sekedar untuk diketahui, kesepian atau isolasi sosial sering kali menjadi permasalahan sebagian besar manusia. Karena itu para peneliti menyarankan berinteraksi dengan alam dan manusia lain ini diharapkan bisa membantu siapa saja yang tengah mengalami kesepian dan masalah kesehatan mental lainnya.
(bpa/bpa)