Kritikan pedas terhadap pelayanan tenaga kesehatan (nakes) di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang viral di media sosial. Pasalnya, nakes di sana dituding lambat merespons laporan masyarakat yang menyaksikan seorang pria kritis terkapar di lingkungan bandara.
Dilihat detikSumbagsel dalam video beredar, tampak seorang pria berkaus putih terkapar di rumput area parkiran lingkungan Bandara SMB II sedang dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Terlihat juga seorang pria lain membimbing pria yang tak sadarkan diri itu untuk melafalkan lafaz 'la ilaha illallah' dan mengucap istighfar. Hingga video itu berakhir, tak terlihat petugas nakes Bandara yang memberikan pertolongan terhadap pria tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam unggahan itu, pengunggah yang merupakan seorang pria bercerita bahwa kejadian itu terjadi pada Selasa (20/6) lalu. Dia pun mengeluhkan lambatnya penanganan pihak bandara.
"Ini kejadian di Bandara hari Selasa (20/6) kemarin. Saya mau berangkat ke Jakarta, tiba-tiba ketemu bapak-bapak sekarat di parkiran," kata pria itu dalam unggahan dikutip detikSumbagsel, Jumat (23/6/2023).
Melihat hal itu, ia bersama istrinya mencoba membantu korban, karena kebetulan istrinya juga seorang dokter. Mereka juga meminta bantuan kepada nakes yang ada di bandara itu. Sayangnya, respons nakes Bandara kala itu dinilai sangat lambat.
"Terus saya bantu sama istri saya yang kebetulan istri saya itu dokter. Nah kami berdua minta tolong ke media bandara tapi respon sangat lelet," ungkapnya.
Masih di unggahan itu, dia mengadukan pelayanan tersebut ke Gubernur Sumsel Herman Deru agar dapat mengevaluasi pelayanan di Bandara tersebut.
"Tolong up ke pemerintah Gubernur (Herman Deru) siapa tahu bisa sebagai masukan agar Palembang lebih baik lagi," harapnya.
Sementara itu, Executive General Manager PT Angkasa Pura, Iwan Winaya Mahdar membenarkan bahwa memang ada seorang pria penjemput penumpang yang mengalami serangan jantung pada Selasa (20/6) pagi.
"Iya memang kejadian itu ada, terjadi pada hari Selasa (20/6) sekitar pukul 07.15 WIB. Penanganan kasus gawat darurat pada seorang penjemput penumpang yang mengalami henti jantung di area parkir mobil Bandara SMB II Palembang," kata Iwan, dikonfirmasi detikSumbagsel, Jumat (23/6/2023).
Namun terkait tudingan nakes di bandara yang disebut-sebut lambat merespons permintaan bantuan pertolongan terhadap korban, Iwan pun mengarahkan konfirmasi langsung ke Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang.
"Kalau soal itu mungkin bisa langsung dikonfirmasikan ke Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang, mungkin beliau yang dapat menjelaskan," katanya.
Baca Penjelasan Pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang di halaman berikutnya...
Penjelasan Pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan
Sementara itu, pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Palembang menjelaskan kronologi kejadian penjemput penumpang yang mengalami serangan jantung di Bandara SMB II. Peristiwa itu terjadi tepatnya di lokasi parkir mobil Terminal E4.
Kepala KKP Kelas II Palembang Emmilya Rosa menjelaskan, pada pukul 07.10 WIB, petugas KKP memang menerima laporan terkait penjemput yang pingsan di halaman parkir. Pada saat itu, petugas KKP berada di halaman parkir mobil E4 ujung dan melihat seorang laki-laki tergeletak.
"Petugas melihat seorang laki-laki tergeletak, sedang dilakukan resusitasi jantung paru oleh penumpang yang mengenalkan diri berprofesi dokter," ungkap Emmilya dalam pesan tertulis yang diterima detikSumbagsel, Jumat (23/6).
Kemudian pada pukul 07.15 WIB, pasien dibawa masuk ke klinik KKP dan resusitasi dilanjutkan oleh petugas klinik. Namun pria tersebut kemudian dinyatakan meninggal dunia setelah dilihat tanda-tanda fisik, antara lain henti jantung, henti napas, dan pupil midriasis maksimal.
Selanjutnya pada pukul 07.30 WIB, pasien dibawa ke RS Charitas KM 7 dengan ambulans dari KKP. Oleh rumah sakit, pasien juga dinyatakan meninggal setelah dilihat rekam jantungnya.
"Keluarga pasien tiba di RS Charitas Km 7 dan diketahui pasien bernama Yusrianto, umur 45 tahun. Pagi sebelum berangkat ke bandara sudah mengeluh sakit pusing, keringat dingin, dan diurut minyak angin oleh pihak keluarga," lanjut Emmilya.
Meski demikian, diketahui kemudian pria itu tetap berangkat ke bandara untuk menjemput penumpang.
Simak Video "Video: Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Kembali Berstatus Bandara Internasional "
[Gambas:Video 20detik]
(des/des)