46 orang dilaporkan tewas akibat bentrokan antargeng dalam penjara wanita di Honduras. Belum bisa dipastikan semua korban apakah narapidana.
Dilansir AFP, Rabu (21/6/2023), bentrokan di penjara yang berjarak sekitar 25 kilometer (15 mil) utara ibu kota Tegucigalpa itu terjadi pada Selasa (20/6) kemarin.
Lembaga pemasyarakatan CEFAS di Tamara itu menampung sekitar 900 narapidana. Baru sebagian jenazah yang teridentifikasi dalam peristiwa berdarah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang juru bicara Direktorat Kedokteran Forensik, Issa Alvarado, mengatakan 23 jenazah telah diidentifikasi dan diserahkan kepada kerabatnya.
Identifikasi berlanjut "dalam kasus yang rumit," kata kantor kejaksaan di akun Twitter-nya.
Menurut beberapa laporan, anggota geng menyerbu ke dalam area yang menampung wanita kelompok saingan, menembak mereka dengan senjata kaliber berat, dan membakar tempat itu.
Salah satu kerabat narapidana, Delma Ordonez, mengatakan bagian dari penjara itu "hancur total" dalam kobaran api.
Sebelumnya diberitakan, juru bicara kepolisian setempat, Edgardo Barahona, melaporkan jumlah korban tewas 'awal' mencapai sedikitnya 41 orang, yang semuanya wanita. Namun tidak diketahui secara jelas apakah semuanya narapidana di penjara itu.
Barahona menambahkan lima wanita lainnya mengalami luka-luka dalam kerusuhan itu dan telah dilarikan ke rumah sakit setempat.
Ratusan kerabat para narapidana wanita berkumpul di luar penjara untuk menanti informasi soal orang-orang tercinta mereka. "Kami tidak tahu siapa saja korbannya," tutur salah satu kerabat.
Para tentara dan polisi bersenjata berat terlihat memasuki dan menjaga penjara wanita itu, sementara tim pemadam kebakaran juga dikerahkan ke lokasi.
(mud/mud)