Tafsir Mimpi SBY yang Menguatkan Rekonsiliasi dengan Megawati

Nasional

Tafsir Mimpi SBY yang Menguatkan Rekonsiliasi dengan Megawati

Tim detikNews - detikSumbagsel
Selasa, 20 Jun 2023 09:17 WIB
Lukisan SBY No Justice No Peace. (dok. Instagram Andi Mallarangeng).
(Foto: Lukisan SBY 'No Justice No Peace'. (dok. Instagram Andi Mallarangeng).
Jakarta -

Ada pesan tersirat dari mimpi yang diungkapkan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Tafsirnya menguat rekonsiliasi dengan Megawati.

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku bermimpi soal Presiden Jokowi dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Mimpi itu disampaikan SBY lewat akun Twitter resminya @SBYudhoyono, Senin (19/6/2023) siang.

Di awal cuitannya itu, SBY mengaku suatu hari kedatangan Presiden Jokowi di Cikeas. SBY dan Jokowi kemudian menjemput Megawati lalu menuju Stasiun Gambir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya kami bertiga menuju Stasiun Gambir," kata SBY.

Mimpi itu berlanjut di mana di Stasiun Gambir dan sudah menunggu Presiden Indonesia Ke-8. SBY mengatakan Presiden yang dipilih di 2024 itu kemudian membelikan karcis kereta api ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.

ADVERTISEMENT

"Di Stasiun Gambir, sudah menunggu Presiden Indonesia Ke-8 & beliau telah membelikan karcis kereta api Gajayana ke arah Jawa Tengah & Jawa Timur. Karena masih ada waktu, sejenak kami berempat minum kopi sambil berbincang-bincang santai," kata SBY.

SBY, Jokowi, dan Megawati, dalam cuitan SBY, lalu naik kereta api dan menyapa rakyat sepanjang perjalanan. Kereta api tersebut ternyata berhenti di Solo dan ketiganya berpisah ke tempat tujuan masing-masing.

"Setelah itu, kami bertiga naik kereta api Gajayana yang siap berangkat ke tujuan. Di perjalanan, kami menyapa rakyat Indonesia dengan hangat. Rakyat yang pernah kami pimpin dengan penuh kesungguhan hati. Memimpin bangsa yang tak pernah sepi dari tantangan," kata SBY.

"Sampai di Solo, Pak Jokowi dan saya turun dari kereta. Pak Jokowi kembali ke kediamannya, saya terus ke Pacitan dengan bus. Sedangkan Ibu Megawati melanjutkan perjalanan ke Blitar utk berziarah ke makam Bung Karno," imbuh sang Presiden ke-6 RI itu.

Rekonsiliasi dengan Megawati Menguat

Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam mengatakan tentu tidak ada yang bisa menafsirkan makna segerbong dengan Megawati dan Jokowi. Ada kesan SBY ingin Pemilu 2024 berjalan dengan damai.

"Namun bisa saja, mimpi SBY itu sebagai representasi harapan bagi berjalannya Pemilu 2024 secara damai dan adil, sehingga para mantan pemimpin Indonesia seperti Bu Mega, Pak SBY, dan Pak Jokowi sendiri bisa guyub, bersatu dan damai," ujarnya.

Di lain sisi, menurut Khoirul Umam, mimpi SBY itu tanda rekonsiliasi politik. SBY, Megawati, Jokowi, dan partai mereka kerap berbeda pilihan politik dalam sepuluh tahun terakhir.

"Namun, mimpi SBY itu bisa juga secara spekulatif dipercayai oleh sebagian pihak sebagai tanda-tanda akan bersatunya Mega, SBY dan Jokowi pada putaran kedua Pilpres 2024 mendatang. Jadi ada pesan politik rekonsoliasi yang kuat di sana," ucap Umam.

"Tapi mimpi itu seolah masih menyisakan misteri, lalu Presiden RI ke-8 itu turun di mana?" imbuhnya.




(mud/mud)


Hide Ads