.webp)
Pada Hari Jadi ke-1340 tahun Kota Palembang, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang terus berbenah. Salah satunya mengatasi banjir yang hingga saat ini masih jadi pekerjaan rumah besar.
Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan bahwa untuk mengatasi genangan air, berbagai upaya juga sudah dilakukan oleh Pemkot Palembang. Selain mengoptimalkan pompanisasi Sungai Bendung, dilakukan pula normalisasi drainase dan penambahan jumlah kolam retensi.
"Genangan air banyak itu saat debit air hujan sedang tinggi atau sedang pasang, jadi risiko kita yang tinggal di hilir," ujarnya ditemui usai rapat paripurna HUT Palembang di DPRD Kota Palembang, Sabtu (17/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Harnojoyo, pihaknya meningkatkan dan memperbesar serta menambah jumlah kolam retensi untuk mengatasi masalah banjir. Saat ini, Palembang memiliki kurang lebih 46 kolam retensi, termasuk yang masih dalam proses pembangunan hasil hibah dari masyarakat.
"Ke depan kita akan menambah kolam retensi dengan menambah pompa air sehingga dapat mengurangi genangan air," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Ahmad Bastari mengatakan bahwa dari studi ITB tahun 2004, Kota Palembang butuh 77 kolam retensi. Sedangkan dari studi Bappeda tahun 2013, Kota Palembang butuh kolam retensi sebanyak 103. Studi dari Korea tahun 2016, kolam retensi di Palembang butuh perluasan dan cukup menambah 29 kolam retensi.
"Jadi kalau melihat dari studi ITB kita butuh 31 kolam retensi lagi untuk mengatasi banjir di Kota Palembang. Saat ini ada dua kolam retensi yang sedang dibangun hibah dari masyarakat di Sukarami dan Ilir Barat I," ujarnya.
Selain penambahan kolam retensi, lanjut Bastari, pihaknya juga mengusulkan untuk menambah pompa air di kolam retensi dan sungai.
(des/des)
