Kisah Pramugari Bikin Maskapai Merugi Rp 958 Juta di Hari Pertama Bekerja

Internasional

Kisah Pramugari Bikin Maskapai Merugi Rp 958 Juta di Hari Pertama Bekerja

Tim detikTravel - detikSumbagsel
Sabtu, 17 Jun 2023 09:31 WIB
Maskapai penerbangan British Airways mengumumkan perubahan seragam pertamanya selama hampir dua dekade
Foto: Dok. British Airways.
Palembang -

Gara-gara tidak sengaja mengembangkan perosotan darurat pesawat tepat sebelum lepas landas, seorang pramugari membuat perusahaannya merugi ratusan juta. Parahnya lagi, hal itu dilakukannya di hari pertamanya bekerja.

Dilansir detikTravel, seorang pramugari dari British Airways (BA) membuat perusahaan merugi sekitar Rp 958 juta di hari pertamanya bekerja. Alasannya, pramugari tersebut tidak sengaja mengaktifkan perosotan darurat tepat sebelum pesawat lepas landas.

Kejadian pada Minggu (11/6) di Bandara Heathrow itu membuat penerbangan yang bersangkutan harus ditunda hingga 5 jam. Para penumpang harus menunggu lama. Maskapai pun ditaksir mengalami kerugian sebesar 50 ribu Poundsterling atau setara nilai rupiah di atas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kerugiannya bisa menyentuh angka itu karena pada saat kejadian, posisi pesawat sudah ada di landasan pacu dan siap terbang. Beberapa menit sebelum pesawat lepas landas menuju Austin, Texas, Amerika Serikat, tiba-tiba perosotan darurat mengembang sehingga para penumpang pun panik.

"Saya berada di barisan paling belakang di dekat pintu ketika pintu terbuka saat kami bergerak menuju landasan pacu. Suaranya sangat keras dan menakutkan saat kabin mengalami penurunan tekanan dan perosotan mengembang," ungkap salah seorang penumpang, Dr Sridevi Rao, di media sosialnya.

ADVERTISEMENT

Pada akhirnya, pesawat diganti dan penumpang terbang dengan pesawat lain. Sementara pramugari yang bikin heboh itu dibebastugaskan dari British Airways dan dikembalikan ke pelatihan.

"Kami telah menyediakan pesawat pengganti bagi mereka untuk melanjutkan perjalanan pada hari yang sama dan telah meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi," jelas juru bicara British Airways.




(des/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads