Sebuah video viral di medsos menunjukkan seorang wanita sedang memalak turis di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Kejadiannya di sekitar Museum Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II dan Benteng Kuto Besak (BKB).
Dalam video berdurasi 21 detik yang dilihat detikSumbagsel, tampak seorang wanita mengomel kepada seorang pria yang tengah memegang ponsel. Dia kesal karena aksinya memalak turis direkam.
Kejadian itu sempat viral dan meresahkan turis yang datang ke sana. Beruntung polisi segera turun tangan mengecek kebenaran video tersebut. Tak butuh waktu lama, polisi juga langsung mengamankan wanita pemalak bernama Indri Tantia itu ketika dia tengah beraksi. Berikut rangkuman detikSumbagsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kronologi Pemalakan Turis yang Viral
Seorang wanita terlihat memalak turis dalam sebuah video yang viral pada Rabu (14/6/2023) pagi. Wanita tersebut mengomel kepada seorang pria yang tengah memegang ponsel dan merekam dirinya sedang memalak turis lain.
"Kamu ini. Katanya dia mau ngasih uang," kata wanita yang kemudian diketahui bernama Indri itu.
Meskipun diomeli Indri, pria yang merekam tetap berada di posisinya. "Awas, awas. Saya mau mengambil foto," kata pria yang tak diketahui namanya itu.
Awalnya, Indri memberikan ruang bagi pria itu untuk memotret turis yang sedang berpose. Namun tak lama kemudian, dia kembali mendekati turis sambil menadahkan tangan dan meminta uang secara paksa.
"Ada turis dimintain duit, maksa," ujar perekam video.
Pemalak Ditangkap, Ngaku Duit Buat Beli Nasi
Mendengar informasi viral itu, Polsek Ilir Barat I Palembang segera mengecek kebenaran video dan menelusuri keberadaan si wanita pemalak. Sekira sore hari, akhirnya pemalak turis tersebut berhasil diamankan tepat saat dia masih beraksi.
"Ini sudah kita tangkap dia, saat di jalan sedang malakin orang," kata Kapolsek Ilir Barat I Palembang Kompol Ginanjar kepada detikSumbagsel.
Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa wanita tersebut bernama Indri Tantia (26), warga Jalan Pangeran Ratu, Kelurahan 8 Ulu, Palembang. Ia diketahui tidak memiliki pekerjaan alias pengangguran.
Kejadian pemalakan yang viral itu, lanjut Ginanjar, terjadi Rabu pagi sekitar pukul 08.00 WIB di sekitar Museum SMB II dan Benteng Kuto Besak.
"Kejadiannya itu tadi pagi pukul 08.00 WIB, saat turis itu mau foto-foto di situ," jelasnya.
Awalnya, polisi menjelaskan bahwa Indri mengakui dirinya meminta uang secara paksa untuk membeli lem aibon. Namun kemudian, Indri membantah bahwa uang itu dipakai untuk ngelem. Dia juga membantah bahwa dirinya minta uang secara paksa.
"Saya minta uang itu tidak maksa saya, Pak. Uang itu untuk beli nasi, tidak ngelem saya," kata Indri.
Nominal yang dimintanya tidak besar, hanya Rp 5.000. Namun, karena tindakannya meresahkan wisatawan, ia pun diamankan ke kantor polisi.
Pelaku Meminta Maaf
Setelah ditangkap dan dibawa ke Polsek Ilir Barat I, Indri Tantia pun menyampaikan permintaan maaf. Dia berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya yang meresahkan itu.
"Saya Indri Tantia meminta maaf yang sedalam-dalamnya atas perbuatan yang telah saya lakukan," ujarnya.
Terkhusus dia juga meminta maaf kepada turis yang sudah menjadi korban pemalakannya. Dia mengaku tidak menyadari bahwa tindakannya tersebut merupakan pemerasan dan menyesal atas itu.
"Saya minta maaf kepada turis asing karena saya meminta uang, saya menyesal. Saya berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan yang saya buat," katanya dengan mengangkat kedua tangan memohon maaf.
Indri mengaku, suaminya seorang pengamen dan saat itu mereka sedang tidak pegang uang. Jadilah Indri berkeliling ke sekitar lokasi kejadian dan nekat meminta langsung uang ke turis yang ia temui. Awalnya, Indri mengaku hanya ingin meminta foto bareng saja dengan turis asing.
Dia meminta uang kepada pemandu wisata (tour guide) yang membawa turis tersebut, tetapi ditolak. Kemudian Indri berpindah meminta uang ke turis asing tersebut.
"Yang teman dia (tour guide) itu nggak mau ngasih uang, makanya saya jadi minta sama turis itu. Money, money, gitu ya dikasih uang," ungkapnya.
(des/des)