Komnas Perlindungan Anak (PA) akan memfasilitasi siswi SMP di Jambi berinisial SFA yang sempat dipolisikan Pemkot Jambi untuk bertemu dengan Menkopolhukam Mahfud Md. Meskipun kini pihak Pemkot Jambi disebut telah berdamai dengan SFA, tetapi Komnas PA menilai perlu ada pertemuan antara SFA dengan Mahfud.
Hal ini merupakan buntut dari ucapan Mahfud Md yang menyatakan bahwa SFA memang bersalah. Lalu Mahfud Md meminta agar SFA datang langsung bertemu dengannya.
"Ada keterangan dari Menkopolhukam di media bahwa SFA ini mengkritik polisi, padahal sesungguhnya tidak ada itu. Menkopolhukam dapat informasi dari mana?" kata Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait di Jambi, Selasa (13/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arist menambahkan, saat ini SFA sudah mengirimkan surat klarifikasi kepada Menkopolhukam. Komnas PA siap memfasilitasi SFA untuk menjelaskan duduk persoalannya kepada Menkopolhukam secara langsung.
"Kalau boleh Menkopolhukam mengundang SFA untuk menjelaskan duduk persoalannya, supaya polemiknya tidak meluas ke mana-mana," tegas Arist.
Kasus SFA ini, lanjut dia, bukan hanya terkait dengan perusahaan atau Pemkot Jambi saja, tetapi juga persoalan atas pelanggaran hak anak yang dilakukan Pemkot Jambi. Itulah mengapa Arist juga sempat menyampaikan akan melaporkan Pemkot Jambi ke polisi atas dugaan melanggar hak anak.
"Ini kan SFA juga dilaporkan dan laporan itu kita nilai sudah jelas melanggar hak anak. Maka Komnas PA akan melindungi anak ini," katanya.
Arist sendiri telah mendatangi rumah SFA dan bertemu dengannya beserta kedua orang tuanya. Di sana, Arist mendengar kronologi perkara ini dan menilai tidak ada unsur pidana dalam kasus tersebut. Ini murni hanya ekspresi anak agar pendapatnya didengar.
"Kalau Pak Mahfud sudah memberikan waktu, kapan dan hari apa (mau bertemu SFA), setelah dari Jambi kita akan bawa dan dampingi, dan saya sudah pastikan itu soal di mana pelanggaran (Pemkot Jambi) terhadap anak itu," lanjutnya.
Lebih lanjut, Arist juga menyampaikan kondisi SFA dan keluarganya. Dikatakan bahwa mereka mengalami trauma berat akibat pelaporan oleh Pemkot Jambi dan pernyataan Mahfud Md, sehingga Komnas PA meminta agar pihak terkait segera memberikan bantuan untuk pemulihan psikologis mereka.
"Kami minta nanti PPA (UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak) di Provinsi Jambi segera berikan terapi khusus psikologisnya keluarga dan anak ini," sebut dia.
Sebelumnya diberitakan, baru-baru ini Mahfud Md angkat bicara soal kasus siswi SMP di Jambi berinisial SFA. Dilansir detikNews, Mahfud menegaskan bahwa SFA memang bersalah dalam kasus kritik terhadap Pemkot Jambi. Namun, di mana letak kesalahannya, Mahfud ingin menyampaikan langsung ke SFA dan tidak diungkap ke publik.
"Kalau mau tahu salahnya, suruh bawa ke saya saja, ndak ke publik," kata Mahfud di Jakarta, Minggu (11/6/2023).
(des/des)