Balai Pengendalian Perubahan Iklim, Kebakaran Hutan, Lahan (PPIKHL) Wilayah Sumatera mencatat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumsel ada 1050 hektare. Data itu berdasarkan periode Januari-Mei 2023.
Kepala Balai PPIKHL Wilayah Sumatera Ferdian Kristanto mengatakan, data tersebut berdasarkan Balai PPIKHL dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang didapat dari citra satelit.
"Iya, (1.050 hektare lahan terbakar). Januari hingga Mei 2023. Berdasarkan analisa citra satelit oleh KLHK bersama BRIN," katanya kepada detikSumbagsel, Selasa (13/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dia menjelaskan, 1.050 hektare lahan yang terbakar itu, tersebar di 9 kabupaten di Sumsel dan paling banyak di Ogan Komering Ilir (OKI) seluas 798,3 hektare, kemudian Musi Rawas utara 115,9 hektare, Muara Enim 56,7 hektare.
Lalu Ogan Ilir (OI) dengan luas kebakaran lahan 24,3, Musi Banyuasin (Muba) 23,1 hektare, Ogan Komering Ulu 18,8 hektare, Musi Rawas 7,2 hektare. Kemudian Penukal Adab Lematang Ilir (PALI) 3,4 hektare dan Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan 2,5 hektare.
Ferdian mengatakan, pada Minggu (11/6/2023) sempat terjadi Karhutla di daerah OKI dan Palembang. Untuk luas yang terbakar di OKI belum dihitung.
"Ya (Minggu) ada kebakaran di Pedamaran Timur, OKI dan di Palembang, di Alang-alang lebar," ujarnya.
Dia pun meminta kepada masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, dan jangan sampai bencana karhutla pada tahun 2019 terulang.
"Mohon bantuan terus mengedukasi masyarakat bahaya karhutla. Jangan sampai terulang bencana 2019 lagi," ungkapnya.
(nkm/nkm)